Jika kapasitas puskesmas dinilai kurang, pihaknya akan menyiapkan gedung-gedung publik sebagai tempat penyuntikan vaksin.
"Nanti ketahuan jumlah orang perhari yang divaksin. Apakah jumlah puskesmas yang ada di Depok dan Jabar cukup? Kalau tidak cukup, berarti gedung serbaguna, gedung olahraga, dan gedung lain akan kita jadikan tempat vaksinasi," ucapnya.
Begitu juga apabila tenaga kesehatan vaksinasi kurang. Pemda Provinsi Jabar akan membuka pendaftaran relawan tenaga kesehatan dengan sejumlah kriteria.
"Kalau jumlah tenaga vaksinnya juga tidak cukup, berarti kita buka relawan sesuai kriteria untuk jadi penyutik dan tim panitia," imbuhnya.
Sebanyak 9,1 juta warga di Republik Indonesia rencananya akan divaksinasi pada November hingga Desember 2020 dengan vaksin yang dibeli pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin luar negeri.
Baca Juga: Video Debt Collector Salah Sasaran, Anggota TNI Naik Pitam: Mana Surat Tugas Kalian?
Kang Emil mengatakan, Kota Depok diproyeksikan menjadi daerah pertama di Jabar yang melakukan vaksinasi Covid-19.
Setelah itu, empat daerah lain di kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) akan melakukan vaksinasi Covid-19.
Pemda Provinsi Jabar mengajukan alokasi bagi 3 juta warga Jabar khususnya untuk wilayah Bodebek karena merupakan daerah epidemiologi tinggi.
"Kewenangan untuk menentukan jumlah alokasi vaksin untuk setiap provinsi itu tetap berada di pemerintah pusat," kata Kang Emil.