Jabar Kembangkan Budi Daya Umbi-umbian Porang untuk Perkuat Pertanian

- 14 Oktober 2020, 19:50 WIB
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmadja. *HUMAS BKD JABAR
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmadja. *HUMAS BKD JABAR /

PR TASIKMALAYA - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja membuka Rapat Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan Subtitusi Impor Produk Tanaman Pangan Khususnya Porang di Aston Hotel, Kota Bandung, Selasa, 13 Oktober 2020 malam.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyatakan soal kondisi tersebut menjadi peluang Jabar untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Ketika semua sektor terpukul pandemi, pertanian justru mengalami pertumbuhan.

Baca Juga: Dorong Pariwisata, KBRI Peru Gandeng PHRI Kerja Sama dengan AHORA

"Salah satu sektor yang positif (pertumbuhannya) adalah usaha di sektor pertanian. Situasi ini harus cepat kita tangkap," kata Setiawan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Rabu, 14 Oktober 2020 dari laman Pemprov Jabar.

Setiawan menjelaskan, pandemi Covid-19 menjadi momentum Pemerintah Daerah Provinsi Jabar untuk membangkitkan sektor pertanian lokal.

Melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar, kata Setiawan, pihaknya intens mendorong semua pihak untuk memajukan sektor pertanian di Jabar.

Baca Juga: Polres Majalengka Tangkap Penyalahguna Narkotika, Kapolres: Pelaku Pasrah

"Melakukan bisnis pertanian saat ini amat sangat tepat," ucap Setiawan.

Menurut Setiawan, ada sejumlah faktor yang membuat pertanian mampu bertahan di tengah pandemi.

Pertama, aktivitas pertanian masih dapat berjalan dengan baik meski protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Kemudian, kebutuhan masyarakat akan pangan masih tinggi.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Untuk Referensi Makanan hingga Kecantikan

Kendati begitu, Setiawan mengatakan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi pelaku pertanian, yakni suplai dan permintaan.

"Permintaannya tinggi, maka bagaimana sekarang suplai terjamin. Lalu, logistiknya seperti apa. Itu juga harus kita pikirkan," lanjut Setiawan

Selain itu, Setiawan mengatakan bahwa porang (tanaman umbi-umbian) saat ini menjadi komoditas yang menjanjikan.

Baca Juga: Ribuan Ton Pupuk Subsidi Tambahan Diterima Petani Klaten

Tidak hanya berpeluang menjadi komoditas ekspor, porang juga memiliki nilai jual tinggi.

"Dulu porang ini dianggap makanan ular, tapi sekarang sudah tidak. Bahkan sudah banyak kisah sukses petani porang," tambah Setiawan.

Keadaan tersebut menjadi peluang Jabar untuk mengembangkan porang. Apalagi masih banyak lahan subur di Jabar yang dapat dimanfaatkan untuk menanam porang.

Baca Juga: Cegah Bencana Buruk, BNPB Imbau Masyarakat Jaga Alat Pendeteksi Dini

"Kalau kita lihat skala budi daya Porang masih sifatnya individu bukan usaha besar-besaran. Maka, kita harus bergerak lebih," tutur Setiawan.

Porang sendiri dikenal dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus Muelleri. Porang dapat digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, dan penjernih air.

"Kalau lihat khasiatnya, ini sangat banyak dan mungkin lebih dari ini. Kesempatan emas manfaatkan dengan baik. Harapannya, (budi daya porang) bisa menyerap tenaga kerja," ucap Setiawan.

Baca Juga: Umbi-umbian Porang Berpotensi Pulihkan Ekonomi Jabar Pasca Pandemi

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar Dadan Hidayat mengatakan, pihaknya akan mendorong budi daya porang di Jabar.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kita juga sedang merencanakan, Jabar harus bisa produksi benih porang. Tidak hanya untuk kecukupan Jabar, tapi juga untuk kebutuhan nasional dan internasional," kata Dadan.

Menurut Dadan, porang merupakan tanaman yang cocok ditanam pada musim hujan. Ia menyatakan, kolaborasi semua pihak merupakan kunci untuk membudidayakan porang.

Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan, PT KAI Sosialisasikan Keselamatan di Perlintasan Kereta

"Kolaborasi lahan dari kehutanan, Porang dari dinas pertanian. Kita hadir bersama dari satu keinginan, yakni meningkatkan peluang usaha ekspor porang dari Jawa Barat," ucapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x