Diyakini Ampuh Tekan Stunting pada Anak, Produk Dodol Garut Berbahan Daun Kelor Ini Beroleh Apresiasi dari Atalia Kamil

- 13 Maret 2020, 17:36 WIB
ATALIA Praratya Ridwan Kamil.*
ATALIA Praratya Ridwan Kamil.* /Dok. Humas Pemprov Jabar

Di sisi lain, Sanitarian Puskesmas Pasundan Meisya Dewi Rahayu menguraikan pandangannya. Meisya menilai olahan dodol daun kelor ini tidak hanya akan menekan angka stunting, tetapi juga bertujuan mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang masih cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Pasundan.

Oleh karena itu, Puskesmas Pasundan menjadikan remaja putri sebagai sasaran utama. Ini didasarkan pada pentingnya mempersiapkan para remaja ini sebelum menjadi ibu kelak.

Baca Juga: Virus Corona Jadi Pandemi, RS Lavalette Malang Siapkan Personel dan Jalur Khusus

“Daun kelor itu memiliki kandungan Fe (zat besi) tinggi. Alasannya, AKI AKB di wilayah kerja Puskesmas kami masih tinggi, jadi kita ‘tembaknya’ remaja putri. Remaja putri kan calon ibu hamil, jadi harus dipersiapkan dari awal, mulai dari makanan yang bernutrisi,” tutur Meisya.

Seolah tak puas dengan inovasi, Puskesmas Pasundan juga menggagas gerakan yang dinamakan Gadis Pasundan (Gerakan Antisipasi Defisiensi Zat Besi). Meisya menjelaskan, gerakan ini akan aktif melibatkan berbagai stakeholders, mulai dari kader, masyarakat, maupun sektor industri yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pasundan.

“Kelornya dari masyarakat yang ada di sekitar, industri yang mengolah, kita punya idenya, kita punya gerakannya. Jadi kita berkolaborasi, berkoordinasi menjadi satu inovasi,” ujar Meisya.

Namun demikian, produk-produk olahan daun kelor ini tidak hanya dipasarkan di wilayah Puskesmas Pasundan dan Kabupaten Garut saja, tetapi sudah disebarkan ke luar wilayah hingga diperkenalkan ke luar negeri.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x