Tolak Wacana Impor Beras, Soleman: Sudah Rugi, Enggak Laku, Makin Menderitalah Petani Kita

- 26 Maret 2021, 18:50 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi Soleman turut menolak rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras.*
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi Soleman turut menolak rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras.* /Pixabay/Bishnu Sarangi /

PR TASIKMALAYA- Gelombang penolakan terhadap wacana impor beras terus mengalir, kali ini datang dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi, Soleman.

Soleman dalam keterangannya, mengingatkan pemerintah terkait dampak negatif dari rencana impor beras hingga 1 juta ton terhadap para petani.

Lebih lanjut, mengingat produksi padi dalam negeri yang sudah surplus, lantas Soleman pun menanyakan wacana pemerintah yang akan impor beras tersebut.

Baca Juga: Sebut Mensos Risma 'Makan Hati' Hingga Menangis dan Kurus, Megawati: Dia Tak Tega Lihat Rakyat Menderita

Sebelumnya, menanggapi gelombang penolakan yang terus berdatangan, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lufti pun menyatakan, pemerintah tidak akan melakukan impor beras ketika musim panen raya.

Namun, sejumlah pihak terutama kepala daerah berharap kebijakan impor beras tersebut tidak hanya ditunda melainkan ditiadakan.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "PDIP Kabupaten Bekasi Tolak Impor Beras: Kenapa Tidak Genjot Produksi Dalam Negeri?", rencana tersebut dinilai dapat merusak produksi beras dalam negeri yang sebenarnya terus mengalami kenaikkan.

Baca Juga: Jelaskan Konsep Tegas Itu Mudah, Teddy Gusnaidi: Jika Bereaksi Injak Lagi Hingga Tak Kuat Merusak Bangsa

"Sebenarnya produksi padi dan beras kita sudah surplus lalu kenapa harus impor. Dampaknya akan tinggi terutama yang dirasakan para petani kita," kata Soleman usai diwawancarai, Jumat, 26 Maret 2021.

Menurut Soleman, impor beras bisa mengancam produksi petani di daerah, yang menjadi salah satu lumbung padi nasional itu.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x