Ridwan Kamil Sambut Gembira, Mayoritas Warga Jawa Barat Siap Divaksin

- 14 Desember 2020, 14:30 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar saat menggelar pertemuan dengan InJabar terkait Penanganan COVID-19 pascaPilkada Serentak 2020 di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (7/12/2020).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar saat menggelar pertemuan dengan InJabar terkait Penanganan COVID-19 pascaPilkada Serentak 2020 di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (7/12/2020). /Pipin/Humas Jabar

“Mohon doanya, mudah-mudahana tes darah terakhir hari ini menghasilkan kesimpulan antibodi melimpah diatas 90%, sehingga bisa di bagikan,” tambahnya.

Baca Juga: FDA Beri Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer, Donald Trump dan Jajarannya Akan Disuntik Duluan

Kang Emil menyebut, vaksin Covid-19 yang dibeli langsung ke Sinovac menunggu hasil keputusan dari BPOM dan berbeda dengan vaksin yang di buat oleh Bio dan dites pada relawan seperti dirinya.

Untuk vaksinasi tersebut, katanya, tidak diatur oleh Pemerintah Daerah (Pemda) tapi kewenangan Pemerintah Pusat, Pemda hanya mengamankan apa yang dibutuhkan pusat.

Vaksin itu dibagi dua, yakni untuk menengah bawah gratis ditanggung BPJS dan menengah atas harus bayar secara mandiri.

Baca Juga: Mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin Akan Segera Diadili di Pengadilan Negeri Bandung Soal Dana SKPD

Vaksinasi mandiri disambut baik karena mereka tidak harus berlomba-lomba dengan kalangan menengah bawah.

Vaksinasi mandiri juga bisa dilakukan di rumah sakit, gedung khusus, dan mempermudah kalangan atas juga tidak harus mengantri di Puskesmas.

***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Youtube Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x