Miliki Dua Keunggulan dalam Investasi, Ridwan Kamil: Jabar Akan Jadi Infrastruktur yang Luar Biasa

23 Oktober 2020, 17:20 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

PR TASIKMALAYA - Peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp57,9 triliun diduduki oleh Provinsi Jawa Barat sejak semester pertama 2020.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat 23 Oktober 2020 dari laman Pemprov Jabar.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi video saat menjadi pembicara “Government Round Table Series 2: Pemulihan Ekonomi di Jawa Barat” di Kantor Wali Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Video Debt Collector Salah Sasaran, Anggota TNI Naik Pitam: Mana Surat Tugas Kalian?

Ridwan Kamil menyatakan, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan infrastruktur yang acceptable menjadi modal Jabar untuk menarik minat investor.

Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih menjadi destinasi menarik bagi para investor meski dalam situasi pandemi Covid-19.

"Jabar memiliki dua keunggulan (dalam sektor investasi), yaitu karena infrastrukturnya paling lengkap dan siap sehingga memudahkan para investor,” kata Kang Emil.

“Kemudian dari persepsi mereka (investor), Sumber Daya Manusia Jabar juga paling produktif," tambahnya.

Pelabuhan Patimban yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia akan segera diluncurkan penggunaan tahap satu (soft launching) oleh Presiden RI pada November mendatang.

Baca Juga: Alasan Staycation Liburan Aman saat Pandemi Covid-19

"Maka dalam lima tahun, saat semua pembangunnanya selesai, akan menjadi infrastruktur di Jabar yang luar biasa," ucap Kang Emil.

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan menjadikan segitiga emas Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka) sebagai kawasan industri baru yang menjadi masa depan ekonomi Jabar.

"Kita juga menyiapkan visi baru yaitu metropolitan Rebana yang merupakan kumpulan kota-kota baru di dalam tujuh wilayah yang berbasis industri," kata Kang Emil.

Selain itu, Kang Emil melaporkan bahwa ekspor Provinsi Jabar terus membaik di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Minta Tim Pemburu Harun Masiku Dibubarkan, ICW: KPK Bukan Tak Mampu, Tapi Tak Mau

Saat ini, ekspor Jabar menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28 persen atau 16,79 miliar dolar Amerika Serikat terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95 persen dan Kalimantan Timur sebesar 8,44 persen.

Sedangkan, berdasarkan data BPS Provinsi Jabar, ekspor Jabar pada Juli 2020 ialah 2,21 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 12,48 persen dari Juni.

"Ini menandakan pada saat Covid-19 kita jualan terus. Ekspor Jabar berhasil kita lakukan maksimal," ucap Kang Emil.

Baca Juga: Diduga Terlibat Kasus Suap, KPK Periksa Wali Kota Tasikmalaya

Kang Emil juga memastikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp2,5 triliun dari pemerintah pusat sudah disalurkan seluruhnya oleh bank bjb.

Selain itu, bank bjb mampu merealisasikan target penyaluran dana PEN dari pemerintah pusat lebih cepat, termasuk dana bank bjb sebesar Rp2,5 triliun.

Dengan begitu, dana sebesar Rp5 triliun sudah disalurkan. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler