Puluhan Wisatawan di Puncak Bogor Reaktif Covid-19, Pemerintah Imbau Warga Tahan Diri Tak Berlibur

24 Juni 2020, 10:20 WIB
ILUSTRASI pelaksanaan Rapid Test.* /Pikiran-rakyat.com/ARIF BUDI KRISTANTO/

PR TASIKMALAYA - Meski pandemi Covid-19 terus merebak, masih ada sebagian warga yang nekat untuk berlibur ke arah puncak.

Pemda Provinsi Jabar menerjunkan mobil tes Covid-19 di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur agar dapat memantau pelaksanaan AKB, sekaligus melakukan pengetesan masif (RDT dan PCR) kepada para wisatawa

"Karena Bogor dan Cianjur ini kan lintasan dan tujuan, terutama untuk wisata," ujar Koordinator Sub Divisi Pengawasan dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Taufik, dikutip dari situs Pikobar Jabar. 

Baca Juga: Tak Main-Main, Gojek akan Berikan Benefit yang Cukup Fantastis pada 430 Karyawan yang Di-PHK

Tes masif dilakukan dari Sabtu, 20 Juni 2020 hingga Minggu, 21 Juni 2020.

Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kab. Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi. Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menargetkan 400 pengetesan di setiap titik. Kemudian, menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test.

Dilihat dari data baru yang diberikan, terkait hasil tes masif yang diadakan di kawasan Puncak, terbukti 88 orang dari 1.551 wisatawan reaktif Covid-19.

Baca Juga: Langgar Kebijakan Terhadap Perilaku Kasar, Twitter Kembali Tandai Cuitan Donald Trump

Adanya data ini, membuat pihak pikobar mengimbau agar warga untuk menahan diri agar tak berwisata ke daerah puncak.

"Tes masif dilakukan untuk pendeteksian dini dan oengendalian penularan Covid-19. Melihat jumlah warga yang reaktif cukup tinggi, #DisiplinAKB sangat penting untuk mencegah penularan. Sementara waktu, dimohon untuk warga dari luar Jabar untuk menahan diri berwisata ke Jabar," tulis Pikobar dalam unggahan di instagramnya, @pikobar_jabar.

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif dilakukan untuk mencegah munculnya kasus impor (imported case).

Baca Juga: Terlibat Kasus Doping, Pelari Luke Traynor Diskors Dua Tahun

"Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Jabar dan Kabupaten Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike, Sabtu, 20 Juni 2020.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: pikobar

Tags

Terkini

Terpopuler