23.000 Warga Jawa Barat Tak Miskin Lagi, Pemerintah Pusat Ingin Belajar Penanganannya

19 Februari 2020, 16:19 WIB
ILUSTRASI kemiskinan.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Penanganan kemiskinan di Indonesia terus dilakuakan oleh pemerintah untuk menciptakan taraf hidup berkualitas.

Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu provinsi dengan progres kemajuan penurunan kemiskinan yang cepat di Indonesia.

Demikian diungkapkan Ketua Unit Advokasi Daerah Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden RI, M. Arif Tasrif, usai beraudiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 19 Februari 2020.

Baca Juga: Bawa Satu Truk Berkas Dukungan, Mantan ASN Daftar Pilkada Tasikmalaya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Humas Pemprov Jabar, Arif mengatakan, progres cepat Jawa Barat dalam mengurangi angka kemiskinan layak dijadikan pelajaran untuk provinsi lain di Indonesia.

"Ini yang membuat kita ingin tahu, kita mau belajar juga, pusat perlu belajar dari daerah dengan prestasi yang bagus," kata Arif.

"Setelah semua faktor kita evaluasi. Kita masukan hasilnya menjadi bahan tidak cuma bagi Jabar, tapi semua daerah di Indonesia bisa mengambil pelajaran dari Jabar," tambahnya.

Baca Juga: Intai Perkelahian, Polisi Sebar 49 CCTV di Pulau Ambon

Arif juga berharap sinergi pemerintah pusat dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam percepatan penanggulangan kemiskinan bisa menguat. 

"Kita ingin duduk bareng dengan Jawa Barat ini khususnya untuk mengidentifikasi kira-kira apakah fokus program yang sekarang dijalankan pemerintah Provinsi Jawa Barat selama ini, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat, kita mau bedah bareng ini," ucapnya. 

Baca Juga: Rumor Tak Diundang dalam Sebuah Peragaan Busana, Yoo Ah In dan Gong Hyo Jin Alami Diskriminasi Akibat Virus Corona

Berdasarkan data BPS Jabar, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Jabar mengalami penurunan sekitar 23.270 ribu jiwa.

Tepatnya dari 3,40 juta jiwa (6,91 persen) pada Maret 2019 menjadi 3,38 juta jiwa (6,82 persen) pada September 2019.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemda Provinsi Jabar terus berinovasi dalam penanggulangan kemiskinan dengan meluncurkan sejumlah program inovatif. Seperti Desa Juara yang mempunyai tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa. 

Baca Juga: Lolos Tes SKD CPNS, Peraih Urutan Kedua Terbaik Kota Tasikmalaya Berbagi Cerita

Pemda Provinsi Jabar meluncurkan sejumlah program unggulan dari tiga pilar tersebut, diantaranya BUMDes Juara, Jantung (Jembatan Gantung) Desa, sampai Patriot Desa. Program-program itu dirancang untuk memangkas ketimpangan ekonomi masyarakat pedesaan dengan perkotaan

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar mendorong kepesertaan BPJS, membentuk Jabar Quick Respons (JQR), Layad Rawat, Rutilahu, dan menggratiskan SPP bulanan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) serta meluncurkan program beasiswa.

"Pemda Provinsi Jabar membantu masyarakat Golekmah (Golongan Ekonomi Lemah), fokus terhadap dunia pendidikan. Karena dengan pendidikan hebat pola pikir seseorang akan berubah, dan diharap bisa meningkatkan taraf hidup," ujar Uu.

Baca Juga: Intai Perkelahian, Polisi Sebar 49 CCTV di Pulau Ambon

"Intinya, kita selalu harapkan ada progres (penurunan angka kemiskinan), keluarga miskin tidak bertambah, dan inilah salah satu tanggung jawab pemerintah yakni mengentaskan kemiskinan," tambahnya.

Uu berpendapat sinergi yang kuat antara Pemda Provinsi Jabar dan pemerintah pusat menjadi kunci percepatan penanggulangan kemiskinan. 

"Kalau di pusat tadi dikatakan ada sembilan kementerian terkait, maka kita juga akan melibatkan berbagai unsur demi mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat," katanya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Humas Jawa Barat

Tags

Terkini

Terpopuler