PIKIRAN RAKYAT - Dalam rangka misi kemanusiaan, Yayasan Baitul Al Khairiyah Bandung menjadi media dari negara Kuwait memberikan bantuan donasi untuk para penyandang disabilitas daerah Jawa Barat.
Kegiatan sosial tersebut diprakarsai oleh Ketua Yayasan Baitul Al Khairiyah Bandung Nadya Bawazier dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Bantuan yang diberikan berupa kaki palsu, tangan palsu, dan kursi roda yang sebelumnya telah disesuaikan dengan ukuran para penerima bantuan.
Baca Juga: Klitih Berulah, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Minta Lingkungan juga Bantu Tindak Tegas
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Galamedia, kegiatan bantuan tersebut disambut baik oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat M. Dadang Supriatna ikut terlibat dalam acara tersebut.
Dadang turut membantu membagikan bantuan tersebut untuk para penyandang disabilitas. Raut kebahagiaan nampak terlihat dari sejumlah orang yang ikut membantu mengerahkan bantuan.
Seorang anak perempuan mencoba kaki palsu berwarna kuning kecokelatan tersebut, berdiri tegak diantara sekumpulan orang yang hadir.
Baca Juga: Otoritas Medis Hong Kong Konfirmasi, Kematian Kedua Kasus Virus Corona di Luar Tiongkok
"Sebanyak 60 orang yang mendapatkan bantuan kaki palsu dan tangan palsu tersebut berasal dari Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasik dan sebanyak 15 orang warga Kabupaten Bandung. Sementara 10 orang di antaranya menerima bantuan kursi roda," ujar Dadang.
Dadang juga berharap, bantuan kursi roda, kaki palsu, dan tangan palsu dapat bermanfaat bagi warga yang membutuhkanya.
Sebelum menerima bantuan, khusus penerima manfaat kaki palsu dan tangan palsu, para penerima manfaat melakukan pengukuran untuk menyesuaikan besar dan kecilnya kaki dan tangan.
Baca Juga: Disebut Dampak dari Virus Corona, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis
"Termasuk di antaranya 15 warga asal Kabupaten Bandung tersebut. Sebelumnya, melakukan pengukuran beberapa waktu lalu. Supaya ukurannya sesuai dan bisa dimanfaatkan oleh penerima bantuan langsung tersebut," lanjut Dadang.
Sehingga, setiap orang dapat merasakan memiliki kaki dan tangan seperti orang lain pada umumnya. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat memotivasi masyarakat untuk lebih peduli dan peka terhadap keadaan orang lain.
Kegiatan sosial ini tidak hanya dilakukan di Provinsi Jawa Barat, namun wilayah lain juga dapat mengadopsi misi kemanusiaan ini.***