PR TASIKMALAYA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan ada 8 daerah di Jabar yang saat ini mengalami krisis ketersedian oksigen.
8 daerah di Jabar yang alami krisis ketersedian oksigen diantaranya di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Ciamis, Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya.
Oleh sebab itu, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat Jabar untuk tidak berlomba-lomba stok tabung oksigen.
"Saya mengimbau masyarakat Jabar yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak berlomba-lomba menstok tabung oksigen," imbau Ridwan Kamil PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Selasa, 6 Juli 2021.
Untuk masyarakat Jawa Barat yang sedang melakukan isoman dan berasumsi sendiri membutuhkan oksigen dipersilahkan menggunakan oksigen cadangan lain.
"Kita dahulukan kepada rumah sakit yang menurut kajian dokter seseorang itu perlu menggunakan tabung oksigen," kata Ridwan Kamil.
Sebab, untuk saat ini rumah sakit di Jawa Barat dalam kondisi kewalahan atau darurat stok oksigen.
Saat ini kata Ridwan Kamil, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tengah fokus memperbaiki manajemen distribusi oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Jabar.
Musababnya, ada daerah yang ternyata mengalami defisit oksigen. Namun ada juga daerah yang ternyata kelebihan suplai oksigen.
Baca Juga: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Kebenaran yang Mendalam Tentang Kamu
Ia pun sudah menginstruksikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana untuk menyusun manajemen suplai oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Jabar.
"Neraca (suplai oksigen) antar daerah sedang kami perbaiki," ucap dia.
Jadi, kalau melihat kondisi saat ini sebenarnya Provinsi Jawa Barat cukup memadai memenuhi kebutuhan oksigen.
"Sudah kami tugaskan BUMD di Jabar, Jasa Sarana sebagai tim yang melakukan manajemen suplai dari oksigen untuk seluruh rumah sakit-rumah sakit di Jabar," tegas dia.
"Sehingga kami punya data daerah mana yang kelebihan, dan daerah mana yang kekurangan oksigen," kata dia.
Kemudian Ridwan Kamil mengungkap bahwa melalui manajemen seperti itu dapat disubsidi silang.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah WNA Tiongkok Tiba di Soekarno-Hatta Saat PPKM Darurat?
"Kita bisa subsidi silang melalui manajemen seperti ini," tutup dia mengakhiri. ***