Kebun Binatang Bandung Kembali Tutup, 850 Satwa Terancam Kelaparan Hingga Mati

2 Juli 2021, 08:30 WIB
Kebun Binatang Bandung kembali memperpanjang penutupan mulai 1 sampai 14 Juli 2021, satwa terancam kelaparan. /Fitri Rachmawati /Pikiran Rakyat Tasikmalaya

PR TASIKMALAYA - Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden kembali memperpanjang penutupan mulai 1 sampai 14 Juli 2021.

Sebelumnya Kebun Binatang Bandung pun tutup sejak 17 hingga 30 Juni. Penutupan sebelumnya dan perpanjangan ini buntut dari adanya Peraturan Walikota (Perwal) yang menginstruksikan penutupan objek wisata.

Kebun Binatang Bandung menjadi salah satu objek wisata di Bandung yang terkena imbas dari adanya regulasi tersebut.

Baca Juga: WHO Tuduh Euro 2021 sebagai Penyebab Naiknya Angka Kasus Covid-19 di Eropa

“Perwal Kota Bandung yang (menginstruksikan) menutup Kebun Binatang Bandung atau objek wisata di Bandung sejak 17 sampai 30 Juni," tutur Juru Bicara Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi’i.

"Dan kembali diperpanjang mulai 1 hingga 14 Juli 2021 membuat pengelola cukup menarik nafas (kesulitan),” sambungnya dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Kebun Binatang Bandung, Kamis, 1 Juli 2021.

Perpanjangan penutupan Kebun Binatang Bandung ini kata Sulhan Syafi’i, berdampak pada keuangan perusahaan yang semakin sulit sejak adanya aturan soal penutupan objek wisata.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Hari ini 2 Juli 2021: Segera Dapatkan Mora untuk Permainanmu!

Bila dihitung sejak penutupan setelah lebaran selama 10 hari. Lalu ditambah dengan penutupan kembali pada 17 sampai 30 Juni dan dilanjutkan penutupan yang ketiga ini.

Penutupan ketiga yang dimulai per 1 sampai 14 Juli 2021 ini, artinya selama 30 hari ini perusahaan tidak memiliki pemasukan sama sekali.

Sedangkan pengeluaran tetap berjalan untuk gaji karyawan, biaya operasional dan pakan satwa.

Baca Juga: Arsy Nilai Lebih Bagus Studio Rekaman Milik Atta Halilintar Dibanding Anang Hermansyah: Gedein Dong Ayah!

“Sebagai langkah awal perusahaan sedang melakukan pemotongan gaji kepada 84 karyawannya sebagai salah satu cara efisiensi,” kata dia.

Langkah ini terpaksa diambil karena tidak mungkin mengurangi pakan bagi 850 ekor satwa yang ada di Kebun Binatang Bandung.

Setiap harinya Kebun Binatang Bandung harus memberi makan satwa, termasuk perawatan kesehatan yang nilainya hampir sekitar Rp300 juta perbulan.

“Kebun Binatang Bandung harus menyiapkan makanan untuk 850 ekor satwanya. Artinya kita cukup menguras kantong tabungan perusahaan,” jelas Sulhan Syafi’i.

 Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Hari ini 2 Juli 2021 dan Dapatkan Maro Character Rewards Code!

Kebun Binatang Bandung Terima Sumbangan Dana atau Pakan untuk Hewan

 Menurut Sulhan Syafi’i, pihaknya sangat setuju terhadap langkah pemerintah dalam pengendalian virus Covid-19 mengingat Kota Bandung masih zona merah atau risiko tinggi.

Namun demikian, kebijakan tersebut berdampak pada kondisi keuangan yang juga berimbas pada beban operasional yang masih harus ditanggung perusahaan salah satunya pakan hewan.

Oleh sebab itu, Kebun Binatang Bandung memohon bantuan dari semua pihak yang ingin menyumbangkan dana ataupun pakan hewan.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Ancam Sanksi Tegas Bagi Kepala Daerah yang Tak Mau Terapkan PPKM Darurat

“Bantuan (bisa disampaikan) langsung ke Kebun Binatang Bandung dipersilahkan datang ke Jalan Taman Sari Kota Bandung. Bisa langsung mengantarkannya ke dapur Kebun Binatang Bandung,” kata dia.

Untuk pakan hewan, pihaknya menerima berupa daging sapi, daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran dan pakan satwa lainnya.

“Permintaan atau sumbangan bagi satwa ini adalah kali kedua dilakukan sejak ditutup pada periode Maret-Juni tahun 2020,” ungkap Sulhan Syafi’i.

Baca Juga: Film BLACKPINK THE MOVIE Akan Segera Tayang di Indonesia, Berikut Tanggal dan Cara Beli Tiketnya!

Ia menambahkan, penutupan ini membuat beberapa hal di kebun binatang terpaksa harus melakukan penyesuaian.

Penyesuaian seperti jumlah pakan yang sudah dilakukan beberapa kali, tetapi penyesuaian kali ini adalah limit terendah yang maksimal sudah dilakukan.

“Untuk faktor pakan satwa sekarang adalah titik terendah pakan yang bisa diberikan kepada satwa,” tambah dia.

Apabila pakan terus ditekan lagi kemungkinan akan berdampak negatif bagi para satwa. Mulai dari sakit, malnutrisi dan sangat mungkin satwa mati karena kelaparan. ***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler