Partai Sosialis Kembali Berkuasa, Bolivia Perbaiki Hubungan dengan Iran dan Venezuela

- 12 November 2020, 13:28 WIB
Presiden Bolivia, Luis Arce Catacora, menerima mandat duta besar Venezuela.*
Presiden Bolivia, Luis Arce Catacora, menerima mandat duta besar Venezuela.* //Twitter @LuchoXBolivia

PR TASIKMALAYA – Presiden Bolivia Luis Arce Catacora bergerak cepat untuk kembali memperbaiki hubungan dengan Iran dan Venezuela.

Arce menerima mandat duta besar dari kedua negara itu, setelah tiga hari yang lalu partai sosialisnya berhasil merebut tampuk kekuasaan.

Pemerintah baru Bolivia mengatakan dalam sebuah keterangan bahwa Bolivia ingin membangun kembali hubungan diplomatik yang rusak oleh pemimpin de-facto sebelumnya.

Baca Juga: Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia Diringkus di ZEE Indonesia

Di mana Bolivia dipimpin oleh presiden sementara dari partai konservatif, Jeanine Anez.

Menurut Arce memulihkan hubungan dengan Venezuela untuk memperkuat strategi demi kebaikan rakyat Bolivia.

“Kita memulihkan hubungan bilateral untuk memperkuat hubungan strategis untuk kebaikan Masyarakat kita,” ujar Arce dalam cuitan di akun Twitter Pribadinya.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Megawati, Ahmad Sahroni: Anggap Nasihat Orang Tua untuk Anak Sendiri

Hal serupa juga disampaikan Arce ketika menerima mandat duta besar dari Iran.

“Mereka (Iran) selalu diterima di Bolivia, Kita akan terus melanjutkan penguatan proyek bersama untuk keuntungan masyarakat kita,” tulis Arce.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menghadiri upacara pelantikan Arce di La Paz pada hari Minggu, 8 November 2020.

Baca Juga: Berikut 10 Ucapan Manis Bentuk Ungkapan Rasa Cinta di Hari Ayah

Zarif hadir sebagai bagian dari tur ke negara-negara sayap kiri Amerika Latin yang termasuk Venezuela dan Kuba.

Venezuela dan Iran adalah sekutu utama bagi mantan presiden Bolivia dan sekutu Arce Evo Morales, yang menjabat sebagai presiden pribumi pertama di Bolivia pada 2006.

Morales lalu mengundurkan diri di bawah tekanan atas sengketa pemilihan tahun lalu.

Baca Juga: Sebut Punya Nilai Tawar Tinggi, BKSAP: Tantangan Indonesia jadi Pemeran Besar Dunia

Morales telah merencanakan untuk menjadikan Iran sebagai mitra dalam eksploitasi cadangan litiumnya yang melimpah.

Selain itu dengan sekutu lamanya, Presiden Nicolas Maduro dari Venezuela, sering kali bersimpati secara terbuka atas apa yang mereka sebut 'campur tangan' AS di wilayah tersebut.

Tetapi beberapa hari setelah Anez mengambil alih kekuasaan November 2020 lalu, diplomat Venezuela dan dokter Kuba diusir dari Bolivia.

Baca Juga: Bermasalah saat Menonton Video, Tagar #YouTubeDOWN Sempat Trending di Twitter

Hal itu karena tuduhan pemerintah sementara bahwa mereka telah mengobarkan kerusuhan setelah kepergian Morales.

Sekarang, dengan kembalinya kekuasaan partai MAS sosialis Morales, dengan Arce di pucuk pimpinan setelah pemilihan pada bulan Oktober 2020, Bolivia mengatur ulang kembali kebijakan luar negerinya.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah