Senang Donald Trump Kalah, Pimpinan Hizbullah: yang Terpilih pun Tak akan Lakukan Perubahan

- 12 November 2020, 11:16 WIB
Pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah saat berpidato di Beirut, Lebanon, Jumat 7 Agustus 2020.
Pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah saat berpidato di Beirut, Lebanon, Jumat 7 Agustus 2020. /Dok. Strait Times

"Dengan orang seperti Trump, segala sesuatu mungkin terjadi selama sisa masa jabatannya, poros perlawanan harus dalam keadaan kesiapan tinggi untuk merespons dua kali lebih keras jika ada kebodohan Amerika atau Israel," kata Nasrallah.

Baca Juga: Lahan Pemakaman Jenazah DKI Jakarta Belum Siap, Fraksi PSI: Anies Tak Jujur

Pemerintahan Trump telah memperluas sanksi terhadap Hizbullah, yang dianggap Washington sebagai kelompok teroris.

Serta terhadap sekutu-sekutu Hizbullah di Lebanon sebagai bagian dari upaya yang dilancarkan AS untuk memberikan tekanan maksimum terhadap Iran.

Langkah tersebut telah meningkatkan ketegangan di kawasan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari ini, 12 November 2020: Hujan Disertai Petir pada Sore Hari

Nasrallah mengatakan, sanksi AS yang dijatuhkan minggu lalu pada Gebran Bassil, menantu presiden Lebanon, atas tuduhan korupsi dan hubungan dengan Hizbullah adalah bagian dari upaya Washington untuk menekan sekutu politik gerakan bersenjata itu.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah