Diminta Pertanggung Jawaban atas Kasus Nice, Italia: Kami Tak Bertanggung Jawab dalam Hal ini

- 31 Oktober 2020, 08:10 WIB
BENDERA Italia
BENDERA Italia //pexels

Dari jumlah tersebut, 11.195 berasal dari Tunisia - sejauh ini pengelompokan nasional tunggal terbesar.

Orang Lamorgese pergi ke Tunis pada bulan Agustus bersama dengan menteri luar negeri Italia dan dua Komisaris Uni Eropa untuk mencoba membujuk Tunisia agar menghentikan aliran tersebut.

Namun, dia mengakui sulit untuk menghentikan migrasi orang saat ini.

“Tunisia sedang menghadapi krisis ekonomi besar yang membuat segalanya menjadi lebih rumit. Covid-19 juga berdampak besar bagi negara, merusak semua upaya menjaga kohesi sosial di sana,” ujarnya.

Berdasarkan kesepakatan saat ini, Tunisia setuju untuk menerima kembali maksimal 80 warga negara seminggu.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah 48 Orang Meninggal di Korea Selatan Setelah Vaksin Covid-19?

Pendatang baru selalu diberikan surat pengusiran tetapi hampir tidak pernah ditahan sampai penerbangan pulang dapat diatur.

Sebaliknya, banyak yang pindah dengan cepat dari Italia, seringkali menuju ke Prancis yang memiliki komunitas Tunisia yang besar.

Pemimpin liga Matteo Salvini, yang sebagai mantan menteri dalam negeri sebelum menarik partainya keluar dari pemerintahan pada Agustus 2019, telah berusaha membuat modal politik dari serangan itu.

“Saya minta maaf kepada rakyat Prancis, kepada anak-anak orang yang meninggal dan dipenggal, atas nama pemerintah yang tidak mampu ini dan kaki tangannya,” ungkapnya di Twitter.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x