‘Abraham Accords’ Diklaim AS, Pompeo: Tingkatkan Kapasitas Rakyat Palestina Punya Negara

- 30 Oktober 2020, 06:45 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. /Instagram @secpompeo /

Palestina menyebut kesepakatan itu sebagai 'suatu pengkhianatan atas perjuangan rakyat Palestina'.

Namun, Israel dan AS tetap menjalankan lobi politik dengan negara-negara Arab lain. Pada 23 Oktober 2020, Sudan menjadi negara Arab ketiga yang sepakat menjalin kembali relasi diplomatik dengan Israel--dan Trump menghapus Sudan dari daftar negara pendukung terorisme.

Menurut Pompeo, pihaknya menjalankan rencana perdamaian Timur Tengah itu berdasarkan ide solusi dua negara (two-states solution), yakni Palestina dan Israel hidup berdampingan satu sama lain.

Baca Juga: Pelanggar Prokes Masih Sangat Banyak, Polda Kumpulkan Uang Denda hingga Capai Rp 700 Juta

"Kami percaya bahwa masyarakat Palestina harus ikut masuk dalam percakapan (tentang perdamaian ini, red) demi memunculkan hasil yang baik bagi mereka. Kami menghadirkan keuntungan dan bantuan ekonomi yang nyata, yang menurut kami hal mendasar untuk melakukan pembahasan," kata Pompeo.

"Kami juga merasa bahwa Abraham Accords menciptakan kondisi di mana negara-negara Arab sekarang menyadari bahwa Israel mempunyai hak untuk hidup, dan kami berharap orang-orang Palestina akan pula mengakui hal itu dengan cara yang sama hingga nanti kita dapat memulai pembahasan tersebut," ujar dia.***

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah