Turki Anggap Negara Barat Ejek Islam, Erdogan: Sama Saja Serukan Perang Salib Kembali

- 29 Oktober 2020, 09:03 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Insagram.com/@rterdogan

PR TASIKMALAYA -  Presiden Turki mengatakan negara-negara Barat yang mengejek Islam, ingin menyerukan Perang Salib kembali, Rabu, 28 Oktober 2020.

Hal tersebut diungkapkan, seiring dengan meningkatkan konfrontasi dengan Prancis atas kartun Nabi Muhammad yang memicu kemarahan di negara-negara mayoritas Muslim.

Presiden Erdogan menegaskan, perlawanan atau serangan terhadap nabi merupakan masalah kehormatan bagi umat Muslim.

Baca Juga: Elektabilitas Pilpres 2024 Ganjar Tinggi, Sekjen PDIP: Berpolitik itu Bukan Sekadar Hasil Survei

Perselisihan dengan Prancis, berkobar setelah seorang guru Prancis menunjukkan kartun Nabi yang diterbitkan Charlie Hebdo, lalu dipenggal. Karikatur tersebut dianggap menghina umat Islam.

Selain itu, hal lain yang memicu kemarahan Turki ketika Charlie Hebdo menerbitkan kartun di sampulnya yang mengilustrasikan Erdogan.

Erdogan digambarkan sedang duduk dengan mengenakan kaos putih dan celana dalam, memegang minuman kaleng.

Baca Juga: Koridor Ilmiah Vaksin Covid-19, Lalui Lapisan Uji Coba untuk Sertifikat Halal

Ia juga diilustrasikan tengah mengangkat rok seorang wanita berjilbab Islami untuk memperlihatkan pantatnya.

Menanggapi hal tersebut, para pejabat Turki mengatakan, Ankara akan mengambil langkah hukum dan diplomatik sebagai tanggapan atas karikatur tersebut.  

Para pejabat Turki menyebut, apa yang dilakukan Charlie Hebdo merupakan suatu hal yang menjijikan untuk menyebarkan rasisme budaya dan kebencian.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Waspadai Lonjakan Covid-19 di Masa Libur Panjang

Erdogan mengatakan, dia belum pernah melihat kartun tersebut.

“Karena saya menganggap itu merupakan publikasi yang tidak bermoral,” ujar Erdogan.

Erdogan menambahkan, negara-negara barat yang menyerukan ujaran kebencian sama saja dengan menyerukan Perang Salib kembali.

Baca Juga: PSBB Proporsional Diperpanjang, Satgas Covid-19 Jabar: Kasus Corona di Bodebek Bertambah

“Mereka benar-benar ingin meluncurkan kembali Perang Salib. Sejak Perang Salib, benih kejahatan dan kebencian mulai berjatuhan di tanah (Muslim) ini dan saat itulah perdamaian terganggu,” tegas Edorgan.

Selain itu, media Pemerintah Turki mengatakan, jaksa Turki telah melakukan penyelidikan terhadap para eksekutif Charlie Hebdo.

Direktorat Komunikasi Turki mengatakan, pertempuran melawan langkah-langkah kasar, bermaksud jahat dan menghina, akan terus berlanjut hingga akhir.

Baca Juga: Dianggap Merugikan, Pemerintah Aceh Siap Terapkan Hukum Cambuk Bagi Pemain Game Online

Erdogan mengkritik tajam Macron pada akhir pekan ini. Dia mengatakan pemimpin Prancis tersebut membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental, bahkan Erdogan mendorong Prancis untuk menarik duta besarnya dari Ankara.

Selain menarik duta besar Prancis dari Ankara, Erdogan mendesak untuk pemboikotan terhadap berbagai produk yang berasal dari Prancis.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x