Setelah Mengecam Prancis, Erdogan Kini Tuntut Anggota Parlemen Anti-Islam Belanda karena Penghinaan

- 28 Oktober 2020, 08:15 WIB
Ilustrasi Bendera Belanda
Ilustrasi Bendera Belanda /Pixabay

Adapun Wilders, yang dikenal sebagai politisi dengan sebagian besar komentarnya didasarkan pada retorika anti-Islam yang keras, diadukan Erdogan dengan tuduhan menggunakan bahasa "menghina kehormatan dan martabat presiden kami dan menargetkan kepribadian, martabat dan reputasi Erdogan," menurut Anadolu.

Wilders, yang memimpin partai oposisi terbesar di parlemen Belanda, mengabaikan pengaduan kriminal Turki dan menggambarkan Erdogan sebagai 'pecundang'.

Wilders telah hidup di bawah pengamanan ketat selama 16 tahun karena ancaman pembunuhan menyusul retorika anti-Islamnya.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebut tindakan melawan Wilders tidak dapat diterima dan mengatakan pemerintahnya akan mengangkat masalah dengan Turki.

Baca Juga: Masuk Bursa Caketum PPP, Pengamat: Jika ada Gatot Urusan Panjang dengan Jokowi

“Di Belanda, kami menganggap kebebasan berekspresi sebagai kebaikan tertinggi. Dan kartun adalah bagian dari itu, termasuk kartun politisi, ”kata Rutte kepada wartawan di parlemen.

Ia menambahkan bahwa kasus hukum "terhadap seorang politisi Belanda yang bahkan mungkin dapat menyebabkan pembatasan kebebasan berekspresi tidak dapat diterima."

Diketahui pada hari Senin lalu, surat kabar Daily Sabah Turki yang dekat dengan Erdogan mencetak foto Wilders dan Macron dengan tajuk utama “dua wajah kebencian dan rasisme di Eropa”.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x