Kasus Harian Covid-19 di Italia Alami Kenaikan, Pemerintah Tak Berlakukan Lockdown

- 19 Oktober 2020, 10:51 WIB
Rumah Sakit Militer Celio, Italia. (Foto: ANSA)
Rumah Sakit Militer Celio, Italia. (Foto: ANSA) /

PR TASIKMALAYA – Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte meberikan kewenangan untuk menutup lapangan umum mulai pukul 09.00 malam.

Pembatasan jam malam ini dimaksudkan untuk menghentikan angka kenaikan Covid-19, sebab pada Minggu, 18 Oktober 2020, kasus harian di Italia mencapai rekor baru yaitu 11.705 orang.

Conte mengatakan, jika situasi telah menjadi kritis. Namun, pemerintahannya telah bertekad untuk menghindari penguncian wilayah (Lockdown) seperti yang telah diberlakukan pada awal Maret lalu.

Baca Juga: Waspada! BNPB: Tiga Provinsi Berpotensi Tinggi Bencana Hidrometeorologi

“Ini situasi yang kritis. Pemrintah hadir namun setiap orang harus mengambil bagian,” ucapnya dalam konferensi pers seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters pada Senin, 19 Oktober 2020.

Selain itu, ia juga mengambil langkah untuk menutup toko lotre pada jam 09.00 malam, menghentikan kompetisi olahraga amatir dan pameran lokal.

Conte mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan untuk menutup gym dan kolam renang setelah pemeriksaan protokol keamanan pada minggu ini.

Baca Juga: Tak Punya Aturan yang Jelas, Organda Minta Ontang-anting Ditertibkan

Diketahui, Italia menjadi negara pertama di Eropa yang terserang Covid-19 dan peringkat kedua terbanyak kematian atas Covid-19 setelah Inggris.

Dengan 36.543 kematian fatal sejak Covid-19 mulai mewabah pada Februari 2020.

Pihak otoritas telah berhasil mengendalikan sebagian besar penularan pada musim panas, karena adanya lockdown selama dua bulan.

Baca Juga: Profil Tu Tontawan Tantivejakul, Aktris Cantik Meteor Garden versi Thailand

Tetapi pada gelombang kedua mereka memerintahkan tindakan baru diantaranya untuk mengenakan masker di area publik dan pembatasan pertemuan ditempat umum termasuk restoran.

Pada hari Minggu, jumlah kematian akibat Covid-19 bertambah menjadi 69 orang, dimana mengalami kenaikan 47 orang pada hari sebelumnya.

Kementerian terkait mengatakan, angka tersebut terbilang masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan angka kematian pada bulan Maret dan April yang menjadi puncak pandemi di Italia saat itu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Takjub, Waduk Darma Diharapkan jadi Destinasi Wisata Air Internasional

Pada dua bulan tersebut, angka kematian di Italia dapat mencapai lebih dari 900 orang per hari.

Pemerintah akan meningkatkan smart working (kerja pintar) dalam administrasi publik dan meminta sekolah menegah untuk menerapkan jadwal yang diatur secara khusus untuk mnghindari kerumunan di transportasi umum.

Di sisi lain, restoran dan kedai penjual makanan lainnya akan diizinkan buka hingga tengah malam tapi hanya bisa melayani konsumen yang duduk setelah jam 06.00 malam.

Baca Juga: Profil Nani Hirunkit, Aktor Rookie Pemeran MJ di F4 Thailand

Langkah-langkah yang lebih ketat telah diberlakukan di beberapa daerah yang parah terkena Covid-19, termasuk di Campania sekitar Napoli yang telah menutup sekolah selama dua minggu.

Sebagai bagian dari paket stimulus, 40 miliar euro akan digelontorkan oleh pemerintah dalam anggaran 2021.

Roma akan menyiapkan dana 4 miliar euro untuk kompensasi perusahaan yang sudah mengalami kerugian akibat dari pandemi virus Corona.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x