PR TASIKMALAYA - Seorang guru sejarah Sekolah Menengah di Prancis ditikam sampai mati di dekat sekolah.
Diketahui, pada awal bulan ini ia sempat menunjukkan kepada murid-muridnya kartun dari sosok yang sangat dicintai umat muslim, yakni Nabi Muhammad.
Pejabat Prancis pada hari Jumat 16 Oktober 2020, menagatakan bahwa guru tersebut dianggap telah menghujat umat Islam
Baca Juga: Indonesia-Rusia Kuatkan Perdagangan Investasi Industri untuk Pemulihan Ekonomi
Penyerang guru itu ditembak mati oleh patroli polisi tidak jauh dari lokasi serangan pada Jumat sore, di daerah pemukiman di pinggiran barat laut Paris.
"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, dia mengajar murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada wartawan di tempat serangan itu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 17 Oktober 2020.
"Rekan kami diserang secara mencolok, menjadi korban serangan teroris Islam. Mereka tidak akan menang. Kami akan bertindak. Tegas, dan cepat. Anda dapat memercayai tekad saya," ujarnya.
Korban serangan hari Jumat menderita beberapa luka pisau di leher, menurut seorang perwakilan polisi.
Baca Juga: 8 ASN Jabar Teladan Dapat Penghargaan 'Employee of The Month'
Salah satu sumber penegak hukum mengatakan bahwa guru tersebut telah dipenggal dalam serangan itu.
Dalam sebuah video yang diposting baru-baru ini di media sosial, seorang pria yang menggambarkan dirinya sebagai seorang ayah di sekolah tersebut mengatakan bahwa guru yang dibunuh baru-baru ini menunjukkan gambar yang menyinggung tentang seorang pria dan mengatakan kepada siswa bahwa itu adalah "nabi umat Islam".
Seperti dilansir dari Associated Press, sebelum memperlihatkan gambar tersebut, guru itu meminta anak-anak muslim untuk meninggalkan ruangan karena berencana memperlihatkan sesuatu yang mengejutkan.
Baca Juga: Tekan Angka Penyalahgunaan Narkotika, Pemkot Bandung Gandeng BNN
“Apa pesan yang ingin dia sampaikan kepada anak-anak ini? Mengapa seorang guru sejarah berperilaku seperti ini di depan anak usia 13 tahun?” tanya pria itu.
Dia meminta orang tua lain yang marah untuk menghubunginya, dan menyampaikan pesan tersebut.***