Lebanon dan Israel Bahas soal Perbatasan Laut

- 14 Oktober 2020, 17:03 WIB
Foto Piramida Giza, Mesir yang disoroti cahaya dengan bentuk bendera Lebanon.
Foto Piramida Giza, Mesir yang disoroti cahaya dengan bentuk bendera Lebanon. /Twitter/mahaassar

Sedangkan lebanon mengirimkan empat orang, terdiri dari dua perwira militer, seorang pejabat perminyakan Lebanon dan seorang ahli hukum perbatasan laut.

Baca Juga: Hizbullah dan Amal Kritik Tim Negosiasi Lebanon dengan Israel

Pada Senin 12 Oktober 2020, harian pro-Hizbullah Al-Akhbar menyebut pembicaraan itu sebagai kelemahan Lebanon.

“Momen kelemahan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Lebanon," menurut harian tersebut, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Aljazeera.

Bahkan harian Al-Akhbar menyatakan bahwa Israel adalah penerima manfaat yang sebenarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Tiongkok Tertarik Pelajari Bahasa Sunda dan Jawa

Pembicaraan itu dilakukan beberapa minggu setelah Bahrain dan Uni Emirat Arab menjadi negara Arab pertama yang menjalin hubungan dengan Israel sejak Mesir melakukannya pada 1979 dan Yordania pada 1994.

Israel dan Lebanon tidak memiliki hubungan diplomatik dan secara teknis berada dalam keadaan perang.

Mereka masing-masing mengklaim sekitar 860 kilometer persegi (330 mil persegi) Laut Mediterania berada dalam zona ekonomi eksklusif mereka sendiri.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bangga, Jawa Barat Sumbang Sepertiga Ekspor Industri Kreatif Nasional

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah