Bukan Jalan Utama Atasi Pandemi, Lockdown Dinilai Buat Masyarakat Semakin Miskin

- 12 Oktober 2020, 18:43 WIB
Warga Roma, Italia mulai beraktivitas beberapa waktu lalu setelah dicabutnya status lockdown di negara tersebut.
Warga Roma, Italia mulai beraktivitas beberapa waktu lalu setelah dicabutnya status lockdown di negara tersebut. /euronews

PR TASIKMALAYA – Pada masa pandemi ini, berbagai negara melakukan berbagai cara untuk menghentikan penyebaran Covid-19 semakin meluas.

Salah satu cara yang diambil oleh banyak negara adalah melakukan penguncian atau pembatasan wilayah, atau yang biasa disebut juga lockdown.

Tetapi, kebijakan lockdown yang dilakukan oleh berbagai negara mendapakan peringatan dari WHO sebagai otoritas kesehatan dunia.

Baca Juga: Mengenal Sciophobia, Sebuah Ketakutan terhadap Bayangan

Padahal, WHO sempat mengatakan untuk berhati-hati dalam membuka kembali pembatasan tersebut.

Utusan  Khusus Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) urusan pandemi Covid-19 Dr. David Nabarro mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media The Spectator yang berbasis di Inggris.

Bahwa lockdown merupakan jalan terakhir untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Garut Selatan Dilanda Banjir Bandang, Ratusan Rumah Terendam

“Kita di WHO tidak menganjurkan lockdown sebagai jalan utama untuk mencegah penyebaran Covid-19. Satu hal yang kita percaya mengenai lockdown adalah untuk membenarkan pemerintah untuk kembali mengatur, mengelompokan, menyeimbangkan sumber daya, dan untuk melindungi pekerja kesehatan dari kelelahan,” kata Nabarro.

“Tetapi bagaimanapun kami tidak menyarankan untuk melakukan lockdown,” sambungnya.

Lockdown menurutnya hanya memberi konsekuensi yang tidak boleh diremehkan yaitu membuat masyarakat semakin miskin.

Baca Juga: Langkah Hengkangnya dari Demokrat Bukan Karena UU Ciptaker, Ferdinand: Saya Tak Mungkin Bertahan

Lockdown hanya punya satu konsekuensi yang tidak boleh diremehkan, yaitu membuat masyarakat miskin dan yang miskin semakin miskin,” ujar Nabarro.

Nabarro mencontohkan apa yang terjadi pada sektor pariwisata di negara Karibia.

“Lihat apa yang terjadi pada sektor industri pariwisata di Karibia, contohnya, ataupun di pasifik karena orang-orang tidak pergi liburan,” lanjut Nabarro.

Baca Juga: Terpapar Covid-19, Donald Trump Justru Tulis Cuitan yang Menghebohkan di Twitter

Nabarro juga mengatakan apa yang terjadi pada petani kecil di seluruh dunia, dan apa yang terjadi pada tingkat kemiskinan dunia.

Menurutnya dunia akan memiliki peningkatan kemiskinan sebanyak dua kali lipat pada tahun depan, 2021.

Selain itu Nabarro juga mengatakan kemungkinan anak yang kekurangan gizi di dunia akan dua kali lipat lebih banyak.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah