Gubernur Bank Sentral Iran Abdolnaser Hemmati menolak sanksi baru itu dan menilainya sebagai propaganda terkait dengan politik dalam negeri AS.
Baca Juga: Airlangga Tuding Demo UU Ciptaker Dibiayai, Komnas HAM Bereaksi
“Daripada memiliki efek ekonomi, langkah Amerika itu untuk propaganda domestik dan tujuan politik AS, dan menunjukkan kepalsuan hak asasi manusia dan klaim kemanusiaan para pemimpin AS,” ucap Hemmati.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada dibalik sanksi baru AS sebagai upaya memikat (Presiden AS Donald Trump) untuk menggandakan penargetan yang tidak manusiawi terhadap rakyat sipil Iran.***