Menjelang pemilihan presiden di AS, sistem penghapusan di Facebook adalah upaya terbaru untuk membendung informasi keliru yang muncul dari akun orang paling berkuasa di dunia.
Ini menjadi kedua kalinya Facebook menghapus konten dari akun Donald Trump karena informasi yang menyesatkan mengenai Covid-19.
Insiden pertama terjadi di bulan Agustus, ketika Trump membagikan video dirinya yang mengatakan bahwa anak-anak "hampir kebal" terhadap virus corona.
Dalam postingannya yang diunggah hari Selasa kemarin, presiden mengungkapkan lebih dari seratus ribu orang meninggal karena flu setiap tahun.
Baca Juga: Ilmuwan Lain Sibuk Cari Vaksin Covid-19, 3 Penemu ini Justru Menangkan Nobel Fisika 2020
Klaim tersebut mendapat bantahan dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention). CDC mengestimasi sebanyak 61.000 orang meninggal di AS akibat influenza pada musim flu tahun 2017-2018, yang menjadi total tahunan tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Tidak jelas apa yang dimaksud Presiden Trump ketika beranggapan ‘di sebagian besar populasi jauh lebih mematikan’.
Di AS saja, virus corona telah menewaskan lebih dari 210.000 orang dan menginfeksi lebih dari 7 juta, termasuk presiden sendiri, bahkan ketika sebagian besar orang Amerika telah menerapkan jaga jarak sosial dan mengenakan masker.
Baca Juga: Jokowi Masih Menangkan Hati Para Rakyat, Survei Juga Tunjukkan Hasil 9 Menteri Terburuk di Indonesia
Setelah Facebook melakukan penghapusan postingan tersebut, Twitter membuat label peringatan dengan pesan yang sama di platformnya.