Berencana Tarik Diplomasinya, AS Khawatir Irak akan Berubah Menjadi Medan Pertempuran

- 29 September 2020, 11:10 WIB
Pengunjuk rasa di Teheran, Jumat (3/1/2020), melancarkan protes atas pembunuhan terhadap pemimpin pasukan elit Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani, yang tewas karena serangan udara Amerika Serikat di bandara Baghdad, Irak. *
Pengunjuk rasa di Teheran, Jumat (3/1/2020), melancarkan protes atas pembunuhan terhadap pemimpin pasukan elit Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani, yang tewas karena serangan udara Amerika Serikat di bandara Baghdad, Irak. * /

Departemen Luar Negeri AS, ditanya tentang rencana untuk mundur dari
Irak.

"Kami tidak pernah mengomentari percakapan diplomatik pribadi Sekretaris dengan para pemimpin asing. Kelompok-kelompok yang didukung Iran yang meluncurkan roket ke Kedutaan Besar kami adalah bahaya tidak hanya bagi kami tetapi juga bagi Pemerintah Irak," ujarnya. 

Awal bulan ini, militer Amerika Serikat mengatakan akan mengurangi kehadirannya di Irak menjadi 3.000 tentara dari 5.200 tentara.

Pentagon mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya berkomitmen untuk
mendukung keamanan, stabilitas, dan kemakmuran jangka panjang Irak
dan operasi militer AS terhadap ISIS terus berlanjut.

Baca Juga: Alami Kebingungan di Tengah Lockdown Australia, Perenag Asal Indonesia ini Memilih Berlatih di Laut

Di wilayah yang terpolarisasi antara sekutu Iran dan Amerika Serikat, Irak adalah pengecualian yang jarang terjadi atau negara yang memiliki hubungan dekat dengan keduanya. Tapi itu membuatnya terbuka untuk risiko abadi menjadi medan pertempuran dalam perang proxy.

Risiko itu semakin besar pada Januari tahun ini, ketika Washington membunuh komandan militer terpenting Iran, Qassem Soleimani, dengan serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad. Iran menanggapi dengan rudal yang ditembakkan ke pangkalan AS di Irak.

Sejak itu, seorang perdana menteri baru telah mengambil alih kekuasaan di Irak, didukung oleh Amerika Serikat, sementara Teheran masih mempertahankan hubungan dekat dengan gerakan bersenjata Syiah yang kuat.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Roket secara teratur terbang melintasi Tigris menuju kompleks diplomatik AS yang dijaga ketat, dibangun untuk menjadi kedutaan AS terbesar di dunia di apa yang disebut Zona Hijau Baghdad tengah selama pendudukan AS setelah invasi tahun 2003.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x