Punya Risiko Masalah Keamanan, Tiongkok Tetap 'Ngotot' Rilis Vaksin Covid-19 untuk Warganya

- 28 September 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19.*
Ilustrasi Vaksin Covid-19.* / Xinhua/Zhang Yuwei/.*/ Xinhua/Zhang Yuwei

 

PR TASIKMALAYA - Ratusan ribu orang di Tiongkok telah disuntik dengan vaksin virus corona yang disetujui untuk penggunaan darurat, meskipun ada masalah keamanan.

Para eksekutif dan peneliti terkemuka adalah yang pertama kali diberi vaksin beberapa bulan yang lalu, sebelum uji coba pada manusia mulai dilakukan, saat pemerintah di seluruh dunia sedang berjuang untuk menstabilkan pandemi.

Badan kesehatan Tiongkok menolak memberikan jumlah pasti, tetapi diyakini saat ini setidaknya 400.000 orang telah diberi vaksin.

Baca Juga: Heboh Potensi Mega Tsunami Setinggi 20 Meter, UGM Kembangkan Sistem Deteksi Dini Gempa Bumi

Keputusan pemberian vaksin sebelum persetujuan resmi untuk penggunaan umum ini menimbulkan keraguan dalam keamanannya, serta etikanya yang dipertanyakan.

Kritikus mengklaim langkah seperti itu dapat dimengerti jika saja vaksin digunakan secara luas di wilayah-wilayah yang genting, seperti di AS yang telah mencatat lebih dari tujuh juta kasus.

Salah satu penerima vaksin ialah penulis dan kolumnis terkenal, Kan Chai, yang mengatakan bahwa dia tidak bereaksi setelah disuntik dengan dosis pertama dari vaksin, tetapi mulai merasakan pusing setelah mendapatkan dosis kedua.

“Ketika saya sedang mengemudi di jalan, tiba-tiba saya merasa sedikit pusing, seolah-olah saya sedang mengemudi dalam keadaan mabuk. Jadi saya mencari tempat untuk menghentikan mobil, istirahat sebentar, dan barulah saya merasa lebih baik,” demikian Kan Chai berujar.

Baca Juga: Heboh Potensi Mega Tsunami Setinggi 20 Meter, UGM Kembangkan Sistem Deteksi Dini Gempa Bumi

Meskipun angka pastinya masih dirahasiakan, beberapa perusahaan telah bersedia menunjukkan berapa banyak orang yang telah diberi vaksin sejauh ini.

Perusahaan Tiongkok memiliki empat vaksin yang sedang berada dalam uji coba fase tiga pada manusia. Dua diantaranya berasal dari Sinopharm dan yang lainnya berasal dari SinoVac dan CanSino.

Seorang eksekutif CNBG (China National Biotec Group Company) baru-baru ini mengatakan bahwa CNBG, salah satu anak perusahaan Sinopharm, telah menyuntik 350.000 orang di luar uji klinis dengan 40.000 orang yang terdaftar.

Perusahaan lain, SinoVac, telah memberikan vaksin kepada 90% karyawan serta anggota keluarganya, yang keseluruhannya berjumlah tiga ribu orang.

Baca Juga: Sholat Jumat Perdana Satgas TMMD Reguler Brebes di Tempat Tugas

CEO Yin Weidong mengatakan sebagian besar vaksin tersebut diberikan di bawah ketentuan penggunaan darurat.

Ia juga telah menyediakan puluhan ribu babak CoronaVac untuk pemerintah kota Beijing.

Perusahaan besar Tiongkok, termasuk Huawei dan Phoenix TV, menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Sinopharm untuk mendapatkan vaksin untuk para karyawannya.

Para pegawai yang berisiko tinggi terhadap penularan seperti pekerja medis, bea cukai, serta mereka yang harus bekerja di luar negeri, mendapatkan akses prioritas untuk vaksin, tentunya hanya untuk keadaan darurat.

Baca Juga: Perlu Diingat! Berikut Tips Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh di Musim Pancaroba

Tidak ada efek samping yang serius dalam uji klinis. Namun, semua orang yang telah mendapatkan suntikan terus dipantau secara ketat jikalau terjadi reaksi negatif yang tidak terduga.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x