Pejabatnya Dibunuh oleh Militer Korea Utara, Menlu Korsel: Upaya Perdamaian Akan Tetap Berjalan

- 26 September 2020, 10:30 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara.*
Ilustrasi bendera Korea Utara.* /Pixabay/Chickenonline./

Korea Utara kemudian menemukannya dan menunggu sekitar satu jam sampai mereka menerima perintah untuk menembak orang Korea Selatan itu.

Pengungkapan itu muncul setelah Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis, 24 September 2020, bahwa pria berusia 47 tahun itu diawasi oleh Korea Utara selama enam jam sebelum ditembak mati kemudian dibakar.

Dalam panggilan telepon dengan Kantor Berita Yonhap, anggota parlemen lain yang bertugas di komite mengatakan bahwa tali yang digunakan oleh Korea Utara untuk menyeret pejabat itu putus.

Baca Juga: Jazz Gunung Bromo, Salah Satu Usaha untuk Bantu Perkuat Wisata Indonesia Usai Covid-19

Min pun menambahkan bahwa militer Korea Selatan percaya Korea Utara berusaha menyelamatkan pejabat itu dan tidak jelas mengapa perintah itu berubah.

"Berdasarkan berbagai kabar, telah dipastikan bahwa dia menyatakan keinginannya untuk membelot (ke pasukan Korea Utara)," kata Min.

Ia juga mengutip laporan bahwa pejabat itu mengenakan pelampung, meninggalkan sepatunya di kapal tempat dia menghilang, dan menempelkan benda mengambang lain pada dirinya sendiri.

Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha mengatakan pada hari Jumat, 25 September 2020, bahwa keterlibatan dengan Korea Utara menuju denuklirisasi dan perdamaian harus terus berlanjut meskipun Korut telah secara brutal menghabisi seorang pejabat Korea Selatan.

Baca Juga: Heboh Tokoh PKI DN Aidit Disebut Keturunan Habaib, Habib: Tolong Bedakan Marganya

Pembunuhan itu memperburuk hubungan antar-Korea, sehingga Presiden Moon Jae-in medeklarasikan secara resmi akhir Perang Korea dalam pidato Majelis Umum PBB awal pekan ini.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x