Jazz Gunung Bromo, Salah Satu Usaha untuk Bantu Perkuat Wisata Indonesia Usai Covid-19

- 26 September 2020, 07:59 WIB
ILUSTRASI Musik.*
ILUSTRASI Musik.* //Pixabay/Free-Photos

PR TASIKMALAYA - Jazz Gunung merupakan penyelenggara pergelaran musik jazz bertaraf internasional di alam terbuka di Indonesia seperti Bromo, Ijen, Burangrang dan Danau Toba.

Sejak 2009, kegiatan ini rutin digelar setiap tahun. Namun pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa pergelaran Jazz Gunung 2020 ditunda dan Jazz Gunung Bromo 2020 diundur menjadi 5 Desember 2020.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio berharap pertunjukan musik jazz di alam terbuka dapat dikemas secara menarik agar peminatnya bertambah dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Berikut 25 Paslon Pilkada Jabar 2020 di 8 Daerah, 3 di Antaranya Artis Ibu Kota

Dia pun berharap, pertunjukan musik jazz bisa membantu menguatkan lagi pariwisata Indonesia setelah pandemi virus covid-19 berlalu.

"Jadi Indonesia bisa punya daya tarik baru khusus di pariwisata," kata Wishnutama dalam video sambutan di sela konser virtual “Road to Jazz Gunung Series", Jumat, 25 September 2020.

Wishnutama juga berterima kasih kepada para pendiri Jazz Gunung antara lain Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa dan almarhum Djaduk Ferianto, karena konsisten menggelar Jazz Gunung sejak 12 tahun silam.

Baca Juga: Heboh Tokoh PKI DN Aidit Disebut Keturunan Habaib, Habib: Tolong Bedakan Marganya

Sigit menuturkan ide membuat Jazz Gunung 12 tahun lalu adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat setelah pariwisata loyo akibat kejadian seperti bom Bali.

Jazz Gunung menjadi daya tarik wisata Bromo yang akhirnya jadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.

Namun, Bromo dan tempat-tempat wisata lain di Indonesia kini terpuruk akibat pandemi covid-19 yang membatasi ruang gerak masyarakat.

"Kalau dalam satu-dua tahun ke depan kunjungan wisatawan mancanegara belum pulih, setidaknya kita pulihkan tingkat kunjungan wisatawan domestik karena ekonomi kita dalam satu-dua tahun ke depan mengandalkan wisatawan domestik. Kita ajak orang jalan-jalan sambil menonton jazz," ujar Sigit. 

Baca Juga: WHO Mendukung dan Memahami Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok

Gerakan Pakai Masker (GPM) menggandeng Jazz Gunung Indonesia dan Konser 7 Ruang menggelar konser virtual “Road to Jazz Gunung Series".

Para musisi tampil dengan menerapkan protokol kesehatan karena beraksi dari ruangan yang berbeda.

Seperti namanya, Konser 7 Ruang, ada tujuh ruangan terpisah untuk masing-masing musisi, mulai dari ruang gitar, piano, bass, keyboard, vokal, drum, hingga ruang mixing.

Acara ini merupakan konser kemanusiaan, meliputi penggalangan dana yang hasilnya akan dipergunakan untuk kampanye cara memakai masker yang benar serta diberikan kepada pelaku seni yang terkena dampak pandemi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x