Pasukan Korea Utara Tembak dan Bakar Warga Korea Selatan, Moon Jae-in: itu Tak Dapat Diampuni

- 25 September 2020, 19:46 WIB
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kiri.* /Yonhap
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kiri.* /Yonhap /

PR TASIKMALAYA - Pasukan Korea Utara menembak mati seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang hilang awal pekan ini.

Bahkan sebelumnya mereka menyiram tubuhnya dengan minyak dan membakarnya sebagai upaya untuk mencegah wabah virus corona.

Pihak militer Korea Selatan mengatakan salah satu buktinya menunjukkan pria itu berusaha membelot ke Utara ketika dia dilaporkan hilang dari kapal perikanan pada hari Senin sekitar 10 km selatan Garis Batas Utara (NLL), demarkasi yang disengketakan dari kontrol militer yang bertindak sebagai batas maritim de facto antara kedua Korea.

Baca Juga: Dorong Semakin Banyak Pekerja Tibet, Tiongkok Dikabarkan Buat Proyek dengan Sistem Kerja Paksa

Kantor keamanan nasional Gedung Biru kepresidenan mengatakan pembunuhan itu adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pihaknya pun meminta Korea Utara untuk meminta maaf dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Mengutip sumber-sumber intelijen, militer mengatakan pria tak dikenal itu tampaknya telah diinterogasi di laut, sebelah utara NLL dan sekitar 38 km dari tempat dia hilang.

Sebelum akhirnya dia dieksekusi atas perintah dari otoritas yang lebih tinggi.

Baca Juga: Indonesia Dapat Ejekan dari Negara Tetangga, Luhut Binsar: Kita Dilecehkan Karena Kita Sendiri!

Pasukan dengan masker gas kemudian menyiram tubuh dengan minyak dan membakarnya.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan penembakan Korea Utara terhadap warga sipil Korea Selatan tidak dapat diampuni.

Moon juga memerintahkan militer Korsel untuk memperketat kewaspadaan untuk melindungi nyawa warganya.

Militer mengatakan pihaknya mengirim pesan pada Rabu ke Korea Utara melalui perbatasan darat untuk meminta penjelasan.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Miliarder Bill Gates Dapat Untung Ribuan Triliun dari Vaksin Covid-19?

"Militer kami sangat mengutuk kekejaman seperti itu, dan sangat menuntut Korea Utara memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," ujar Jenderal Ahn Young-ho, yang bertanggung jawab atas operasi di Kepala Staf Gabungan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x