Israel Serang Rafah, PBB Khawatir Nasib Warga Sipil

- 10 Februari 2024, 13:35 WIB
Ilustrasi tentara Israel
Ilustrasi tentara Israel /Reuters/IDF/

PR TASIKMALAYA - Perang antara Israel dan Hamas secara terus menerus membuat warga sipil palestina di Rafah dipaksa untuk mengungsi. Israel menyerang Rafah untuk mengalahkan batalyon Hamas yang tersisa.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada hari Jumat (9/2), menyampaikan rasa prihatin terhadap warga sipil di Rafah, dan juga PBB meyampaikan bahwa hampir seluruh warga sipil Rafah di Evakuasi.

“Kami sangat khawatir terhadap nasib warga sipil di Kota Rafah,” kata Dujarric kepada awak media di New York.

Rasa prihatin PBB disampaikan setelah Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membuat rencana ganda guna untuk mengevakuasi warga sipil yang ada di Rafah Palestina.

Baca Juga: Joe Biden Sebut Perang di Gaza Mulai Berlebihan dan Segera Meminta Gencatan Senjata

“Yang pasti, dalam masalah ini masyarakat harus dilindungi, tetapi kami juga tidak ingin melakukan pengungsian paksa, pengungsian massal secara paksa, yang menurut definisi bertentangan dengan keinginan warga sipil di Rafah,” katanya Dujarric.

Namun dalam melakukan evakuasi, PBB menegaskan tidak akan melakukan evakuasi secara paksa dengan cara apapun, karena itu akan melawan hukum internasional yang berlaku dan akan dianggap ilegal.

“Karena kepadatan penduduk yang ada di Rafah yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat upaya untuk melindungi dan mengevakuasi warga sipil tidak dilakukan secara paksa jika terjadi serangan darat dan itu hampir mustahil,” sambungnya.

Menurut PBB situasi stagnan di Rafah telah mencapai titik prihatin, karena rute-rute di Rafah sudah diblokir tenda-tenda yang didirikan warga sipil di Rafah untuk mencari tempat tinggal sementara dan juga masih banyak warga sipil mencari tempat datar dan bersih untuk mendirikan tenda.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x