Joe Biden Sebut Perang di Gaza Mulai Berlebihan dan Segera Meminta Gencatan Senjata

- 9 Februari 2024, 16:35 WIB
Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden menilai bahwa penyerangan yang dilakukan Israel di Gaza sudah terlalu berlebihan.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden menilai bahwa penyerangan yang dilakukan Israel di Gaza sudah terlalu berlebihan. /Reuters/Evekyn Hockstein/

PR TASIKMALAYA - Perang di daerah Gaza, Palestina masih tetap dilakukan oleh pasukan militer Israel. Menanggapi hal itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengaku mulai geram.

Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Kamis, 8 Februari 2024, Joe Biden menilai bahwa penyerangan yang dilakukan Israel di Gaza sudah terlalu berlebihan.

“Saya berpandangan, seperti yang Anda tahu, tindakan respons di Jalur Gaza sudah berlebihan,” kata Joe Biden menjelaskan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Jumat, 9 Februari 2024.

Lebih lanjut, presiden AS ke-46 tersebut mengaku tengah memiliki niat untuk mengadakan sebuah kesempatan antara Arab Saudi dan Israel. Dimana hal itu nantinya untuk mendorong kiriman bantuan yang lebih masif pada warga Palestina di Gaza.

Baca Juga: Israel Kepung Rumah Sakit di Gaza Ketika Kematian Telah Mencapai 27.000 Jiwa

Selain itu, dia juga meminta agar Israel segera melakukan kesepakatan gencatan senjata. Sebab dalam hal ini, Joe Biden mengaku sangat prihatin dengan banyaknya warga sipil yang menjadi korban.

“Saya berusaha sangat keras untuk menangani gencatan senjata penyanderaan ini. Ada banyak orang tidak bersalah yang kelaparan, banyak orang tidak bersalah yang berada dalam kesulitan dan sekarat, ini harus dihentikan,” katanya menambahkan.

Menurut catatan Reuters, pernyataan tersebut kemudian menjadi salah satu kritik paling tajam yang pernah dilontarkan Biden pada pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Sebab sebelumnya, presiden berambut putih tersebut sempat banyak menuai kritik dalam pernyataannya. Dia menyebut bahwa orang-orang yang tidak bersalah kemudian terbunuh, sebagai bagian dari peperangan.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x