PR TASIKMALAYA - Setelah melewati hari ke-100 dari genosida yang dilakukan penjajah Israel, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh memberikan pernyataan terkait solusi untuk menghentikan perang tersebut.
Dalam keterangannya, Rudeineh menyatakan bahwa kini bukan hanya solusi dua negara yang perlu dibahas, melainkan Amerika Serikat (AS) sudah seharusnya mengakui negara Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan olehnya saat menanggapi ucapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina.
"Pemerintah Israel tidak tertarik pada perdamaian dan stabilitas dan terus menolak mengakui kenyataan bahwa perdamaian mustahil tercapai tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967," kata Rudeineh seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Baca Juga: Minta Perang Israel-Palestina Dihentikan, Paus Fransiskus: Dunia Butuh Perdamaian
Tak hanya itu, Rudeineh juga menjelaskan resolusi yang dihasilkan dari pertemuan Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB hingga konsensus internasional, yang mengakui status Palestina sebagai negara.
"Resolusi Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB serta konsensus internasional telah memberi Palestina status negara pengamat di PBB. Bendera Palestina telah dikibarkan sejajar dengan bendera negara-negara lain yang telah mengakuinya," ujarnya menjelaskan.
Kemudian, Rudeineh pun menjelaskan keputusan warga Palestina yang enggan kompromi terkait hak-hak mereka yang sah.
Baca Juga: Update Terbaru di Gaza: Warga Palestina yang Tewas Capai Lebih dari 21 Ribu Jiwa