Perang dengan Tiongkok Semakin Nyata, AS Larang Penggunaan TikTok dan WeChat Mulai Minggu ini

- 19 September 2020, 18:30 WIB
Bendera Tiongkok dan Amerika Serikat.*
Bendera Tiongkok dan Amerika Serikat.* /Nikkei

Batasan teknis serupa untuk TikTok tidak berlaku hingga 12 November, tak lama setelah pemilihan AS.

Pada Jumat, 18 September 2020 pagi di Fox Business Network, Ross mengatakan bahwa akses ke aplikasi itu dimungkinkan jika perlindungan tertentu diberlakukan.

TikTok mengatakan memiliki 100 juta pengguna AS dan 700 juta secara global.

Pengguna WeChat telah menggugat untuk menghentikan larangan tersebut, dan hakim federal di California tampak bersimpati kepada pengguna WeChat dalam siding yang digelar hari Kamis lalu, tetapi tidak mengeluarkan perintah yang menentang pemerintah.

Baca Juga: Kenali Rabbit Haemorrhagic Disease, Wabah Virus Mematikan yang Menyerang Kelinci

Departemen Kehakiman mengatakan dalam pengajuan dalam kasus itu bahwa mereka tidak akan menargetkan pengguna WeChat dengan hukuman pidana atau perdata karena menggunakan aplikasi untuk mengirim pesan.

Seperti kebanyakan jejaring sosial, TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance China, mengumpulkan data pengguna dan memoderasi postingan pengguna.

Ini mengambil lokasi dan pesan pengguna dan melacak apa yang mereka tonton untuk mencari tahu cara terbaik untuk menargetkan iklan kepada mereka.

Kekhawatiran serupa berlaku untuk jejaring sosial yang berbasis di AS seperti Facebook dan Twitter, tetapi kepemilikan Tiongkok menambah kerutan ekstra karena pemerintah China dapat menuntut kerja sama dari perusahaan Tiongkok.

Baca Juga: Pasca TMMD Reguler Brebes, Masyarakat Kalinusu Berharap Rekonstruksi Bendungan Notog

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x