Umat Kristen di Palestina Batasi Perayaan Natal, Hamas Sebut sebagai Bukti Persatuan

- 25 Desember 2023, 20:58 WIB
Seorang biarawan berdiri di dalam Gereja Kelahiran pada hari peluncuran awal musim Natal, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 2 Desember 2023.
Seorang biarawan berdiri di dalam Gereja Kelahiran pada hari peluncuran awal musim Natal, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 2 Desember 2023. /Reuters/Ammar Awad/

PR TASIKMALAYA - Di tengah gempuran pasukan militer Israel di Gaza yang masih belum selesai hingga hari ini. Umat Kristen di seluruh Palestina justru berkomitmen untuk pertama kalinya tidak merayakan natal dengan terbuka.

Hamas menyebut bahwa umat Kristen di seluruh Palestina membatasi ritual perayaan natal tahun ini. Hal itu tentu disebabkan karena tengah adanya agresi militer Israel di Gaza. Di mana serangan tak hanya dilakukan pada masjid, tapi juga gereja yang berada di wilayah tersebut.

“Hari libur umat Kristen kami tahun ini dilakukan di tengah berlanjutnya agresi fasis yang dilancarkan oleh (pasukan) penjajah terhadap seluruh komponen rakyat Palestina yang menargetkan semua masjid dan gereja,” kata pernyataan resmi Hamas yang dikutip dari Anadolu, Senin, 25 Desember 2023.

Lebih lanjut, Hamas menyebut bahwa mereka sangat menghormati keputusan dari umat Kristen di seluruh Palestina untuk membatasi perayaan natal 2023. Itu juga disebut oleh mereka sebagai bukti dari persatuan rakyat Palestina dalam melawan Zionis.

Baca Juga: Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kecuali Dilakukan Secara Permanen

“Kami menghargai posisi umat Kristiani dari rakyat Palestina yang kami hormati, yang membatasi perayaan mereka tahun ini, dan bersatu dengan rakyat kami di jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi brutal Zionis,” kata pernyataan resmi tersebut melanjutkan.

Terakhir, Hamas menegaskan posisi Islam dan Kristen di Palestina. Menurut mereka, ini menjadi salah satu bukti bahwa umat Islam dan Kristen di negara tersebut bersatu untuk mempertahankan negara, serta identitas keagamaan mereka demi negara.

“Sekali lagi menegaskan bahwa masyarakat kami, baik Muslim maupun Kristen, bersatu dalam pertahanan, menjaga identitas mereka, dan melindungi kesucian Islam dan Kristen mereka,” kata pernyataan tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Anadolu melaporkan bahwa sebelumnya umat Kristiani di seluruh Palestina memberikan pengumuman resmi bahwa mereka akan membatasi perayaan natal tahun ini.

Halaman:

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x