Trump Disebut Gencar Lakukan Pencitraan, Kamala Harris: Saya Tak Percaya Padanya Soal Vaksin Corona

- 6 September 2020, 18:32 WIB
Wapres AS terpilih, Kamala Harris.
Wapres AS terpilih, Kamala Harris. /Instagram.com/@kamalaharris

PR TASIKMALAYA - Calon wakil presiden dari Partai Demokrat AS Kamala Harris mengatakan dia tidak akan percaya kata-kata Presiden Donald Trump soal vaksin virus corona.

Dalam kutipan wawancara, Harris mengatakan Trump memiliki rekam jejak saat menekan pendapat ahli tentang pandemi virus corona dan bahwa dia khawatir hal itu mungkin terjadi lagi dalam kasus vaksin prospektif.

"Saya tidak akan mempercayai Donald Trump," kata Harris.

Baca Juga: Woolim Akan Debutkan Boyband Bernama DRIPPIN, Bertabur Alumni ProduceX101 hingga Mantan Member X1

Harris mengatakan dia akan yakin pada kemanjuran vaksin hanya jika seseorang yang dapat dipercaya yang bisa menjaminnya.

"Aku tidak akan mempercayai kata-katanya," tambahnya lagi, dikutip dari situs Reuters. 

Dengan penanganan pemerintah terhadap wabah penyakit terburuk di dunia di bawah pengawasan ketat, Trump telah menyebut kemungkinan bahwa vaksin mungkin akan siap menjelang pemilihan presiden AS 3 November 2020.

Trump sebelumnya pernah mengabaikan nasihat ilmiah dan beberapa ahli yang skeptis bahwa uji coba vaksin dapat diselesaikan pada akhir tahun ini atau bahkan awal tahun depan.

Baca Juga: Minta Jokowi Tak Dengarkan Bisikan Oknum Berbahaya, Amien Rais: Bersihkan Istana, Masih Ada Waktu

Harris mengatakan bahwa Trump mungkin menggunakan vaksin bahkan vaksin itu belum teruji demi hanya untuk meningkatkan citranya.

"Dia akan melakukan pemilu mendatang dalam waktu kurang dari 60 hari dan dia bisa berpura-pura menjadi pemimpin yang baik dalam masalah ini padahal tidak," katanya.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Gedung Putih mengatakan ucapan Harris bahwa politik mempengaruhi persetujuan vaksin itu salah dan berbahaya bagi publik Amerika.

Baca Juga: Ditantang Tinggalkan Zona Nyaman, Cristiano Ronaldo Akui Kecewa pada Lionel Messi

Komentar Harris datang ketika beberapa pembuat obat yang mengembangkan vaksin sedang bekerja dengan janji untuk tidak meminta melakukan suntikan sampai terbukti aman dan efektif.

Langkah yang tidak biasa itu dilakukan di tengah kekhawatiran luas bahwa Trump dapat berusaha mendorong perusahaan untuk menyediakan vaksin bahkan sebelum siap.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Badan Pengawas Obat dan Makanan tidak segera menanggapi permintaan komentar.*** 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x