PR TASIKMALAYA - Kabar keinginan Timor Leste untuk kembali bergabung dengan Indonesia, ditanggapi oleh Denny Siregar.
Pegiat media sosial dan seorang penulis itu bahkan tak segan melontarkan kalimat nyinyir pada Timor Leste yang percaya rayuan Australia.
"Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia.
Baca Juga: Akhiri Drama Transfer, Messi Putuskan Bertahan di Barcelona Meski Akui Sakit Hati
Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia.
Kalian sih percaya gombalan Australi. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang ????https://t.co/pmmd0OFn3u— Denny siregar (@Dennysiregar7) September 3, 2020
Baca Juga: Resmi Jadi Tersangka, Eks Drummer BIP Ngaku Kangen Gunakan Narkoba
"Kalian sih percaya gombalan Australi. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang," cuit Denny.
Berbeda dengan Denny, politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut menerima kembali Timor Lester menjadi bagian Indonesia.
“Timor Leste ini sebuah wilayah tak punya sumber daya alam memadai, tanah tak begitu subur bahkan kering.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Anak-anak yang Berkerumun di Malam Hari akan Dirazia?
"Inilah akibat dari nasionalisme sempit yg tak melihat realita akhirnya kesulitan. Secara pribadi sy mendukung Timor Leste kembali ke Indonesia,” cuit Ferdinand.
Timor Leste ini sebuah wilayah tak punya sumber daya alam memadai, tanah tak begitu subur bahkan kering. Inilah akibat dari nasionalisme sempit yg tak melihat realita akhirnya kesulitan.
Secara pribadi sy mendukung Timor Leste kembali ke Indonesia.
https://t.co/8bibTNbwcC— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) September 2, 2020
Baca Juga: Dua Pemain Atletico Madrid Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi Mandiri
Seperti diketahui, Timor Leste memutuskan untuk berpisah dengan NKRI yang dianggap sebagai penjajah sejak 21 tahun lalu.
Sejak berikrar merdeka dan ingin menjadi negara sendiri, kondisi Timor Leste makin terpuruk dan masuk ke dalam negara termiskin di dunia.
Baca Juga: Lionel Messi Putuskan Bertahan, Sebut Presiden Barcelona Sebuah Malapetaka
Meski telah lepas dari Ibu Pertiwi, Timor Lester baru mendapatkan pengakuan dunia tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2002.***