PM Norwegia Sebut Aksi Perobekan Alquran sebagai Kebebasan Berekspresi

- 2 September 2020, 14:36 WIB
Seorang wanita Norwegia merobek Al-Qur'an. (Foto: Twitter @Arsyamsyam5)
Seorang wanita Norwegia merobek Al-Qur'an. (Foto: Twitter @Arsyamsyam5) /

PR TASIKMALAYA - Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyebut aksi perobekan Alquran sebagai kebebasan berekspresi.

Dikutip dari Daily Sabah, unjuk rasa anti-Islam itu dilakukan oleh kelompok Stop Islamization of Norway (SIAN) pada Sabtu, 29 Agustus 2020.

Kericuhan pun muncul usai seorang wanita dalam aksi tersebut meludahi dan merobek tiap halaman kitab suci milik umat Islam tersebut.

Baca Juga: Buat Tiongkok Makin 'Kebakaran', Taiwan dan Amerika Serikat Bekerja Sama untuk Bangun 'Perisai'

Tak tanggung-tanggung, seorang demontran juga mengeluarkan orasi dengan nada mencela Nabi Muhammad.

"Saya sangat khawatir bahwa kebebasan berekspresi, yang kami bela dengan kuat di Norwegia, mungkin diartikan secara berbeda di negara lain, atau mungkin dianggap bahwa kami tidak peduli dengan sikap SIAN.

"Karena kami melakukannya. Saya sangat memisahkan diri saya dari semua yang mereka perjuangkan. Saya pikir menyakitkan mendengar bagaimana mereka menggambarkan orang yang tinggal di negara ini," kata Solberg.

Baca Juga: Merembet Kemana-mana, Kasus Jaksa Pinangki Buat Pengelola Apartemen Harus Ikut Diperiksa

Usai pernyataan Solberg atas ksi penistaan agama yang dilakukan di luar Gedung Parlemen Oslo tersebut langsung menuai kritik pedas.

Hal itu dilontarkan oleh Kementerian Luar Negeri Turki. Pihaknya menyebut jika orasi rasis yang dilakukan yang untuk mendulang dukungan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x