Merasa Muak dan Kesal Karena Selalu Disamakan dengan Tiongkok, Taiwan Akan Luncurkan Paspor Baru

- 3 September 2020, 09:27 WIB
Ilustrasi China dan Taiwan. Warga Taiwan meminta perubahan paspor karena sering dianggap berasal dari Tiongkok.*
Ilustrasi China dan Taiwan. Warga Taiwan meminta perubahan paspor karena sering dianggap berasal dari Tiongkok.* /kolase pixabay

PR TASIKMZALAYA - Taiwan mengatakan akan mendesain ulang paspornya untuk memberikan keunggulan yang lebih besar pada nama pulau itu.

Pasalnya Taiwan juga merasa muak dan kesal karena paspornya seringkali disangka paspor Tiongkok.

Taiwan telah mengeluh selama wabah bahwa warganya menemui masalah saat memasuki negara lain, karena paspor Taiwan memiliki kata 'Republik China', ditulis dengan huruf besar dalam bahasa Inggris di bagian atas, dengan tulisan 'Taiwan' tercetak di bagian bawahnya.

Baca Juga: Jadi Drive-In Concert Pertama di Jakarta, Kahitna: Selamat Malam Semua, Mana Klaksonnya?

Paspor baru, yang akan diluncurkan pada bulan Januari 2021, memperbesar kata 'Taiwan' dalam bahasa Inggris dan menghapus kata 'Republik China' yang ditulis dalam bahasa Inggris.

Taiwan lebih memilih menggunakan kata itu dengan bahasa China namun huruf Inggris kecil di sekitar lambang nasional akan tetap ada.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan paspor baru diperlukan untuk mencegah warga negara mereka disalahartikan sebagai warga negara Tiongkok.

Terutama dengan peningkatan pemeriksaan masuk di banyak negara telah dimulai sejak pandemi muncul.

Baca Juga: Sebut Rezim Saat ini Berada dalam Lingkaran Kecurangan, Refly Harun: KAMI Tak Mau Seperti Keledai

"Sejak awal wabah pneumonia Wuhan tahun ini, orang-orang kami terus berharap bahwa kami dapat lebih menonjolkan visibilitas Taiwan, menghindari orang-orang yang salah mengira mereka berasal dari China (Tiongkok, red.)," kata Wu, dikutip dari Reuters.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan tidak peduli terkait langkah kecil yang dilakukan Taiwan.

Karena dia menyatakan bahwa hal itu tidak dapat mengubah fakta bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Tiongkok.

Baca Juga: Terjerat Kasus Penyalahgunaan Narkotika, Vanessa Angel Disebut Sempat Ingin Bunuh Diri

Tiongkok mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayah kedaulatannya, dan mengatakan hanya mereka yang memiliki hak untuk berbicara atas nama pulau itu secara internasional, posisi yang telah didorongnya dengan kuat selama pandemi, terutama di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Taipei mengatakan ini membingungkan negara-negara dan membuat mereka memberlakukan pembatasan yang sama pada pelancong Taiwan seperti pada orang Tiongkok, dan bahwa Taiwan tidak pernah dijalankan oleh Republik Rakyat Tiongkok.

Taiwan telah memperdebatkan identitasnya selama bertahun-tahun, termasuk namanya. Tetapi pandemi telah mengembalikan masalah ini sehingga menjadi sorotan.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Dikabarkan Terserang Stroke, Dokter Gedung Putih Buka Suara

Pemerintah juga mempertimbangkan perubahan nama atau setidaknya desain ulang penuh untuk maskapai terbesar Taiwan, China Airlines ( 2610.TW ), sekali lagi untuk menghindari kebingungan dengan Tiongkok.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x