Pandangannya Selalu Memicu Kontroversi, Trump Akui Kerap Menyesal usai Membuat Cuitan di Twitter

- 25 Juli 2020, 10:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.* - Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/foc/cfo
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.* - Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/foc/cfo /

PR TASIKMALAYA - Cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Twtter seringkali selalu menimbulkan kontroversi.

Namun ia baru-baru ini mengakui bahwa dia sering menyesali beberapa cuitannya dan mengaku tidak selalu memperhatikan siapa yang ia re-tweet kepada 84 juta pengikutnya.

"Bukan tweet, re-tweet yang membuat Anda dalam masalah," katanya Jumat dalam sebuah wawancara dengan Barstool Sports di Gedung Putih.

Baca Juga: Minta Perhatian yang Serius dan Sungguh-sungguh, PGRI Putuskan untuk 'Tinggalkan' Nadiem Makarim

Trump, seringkali menulis dengan pandangan fanatik dalam cuitan yang ia buat di Twitternya.

Kemudian ia diberikan pertanyaan apakah ada terlintas dalam benaknya untuk tidak selalu membuat cuitan kontroversi di Twitter.

"Sering begitu," jawabnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Independent.

Ia mengatakan bahwa di masa lalu, jika ingin menyampaikan pandangan ia harus melakukannya lewat surat.

Baca Juga: Tanggapi Kematian Editor Metro TV, Arif Suditomo: Polisi Bilang Kasus Sudah Alami Kemajuan

Oleh karena itu dia mengklaim bahwa dulu, ia bisa dengan mudah mengoreksi setiap pandangan yang akan disampaikan, karena pesan itu tidak akan langsung terkirim.

Sementara dengan kecanggihan teknologi, pandangan yang ia buat di Twitter akan dengan sangat cepat menyebar bahkan setelah sedetik ia mengirimkannya.

Maka secara tidak sadar, ia mengungkapkan hal yang tidak dihendaki oleh publik.

“Kami mengirimkannya secara instan dan kami merasa hebat dan kemudian akan mulai menerima panggilan telepon, 'Apakah Anda benar-benar mengatakan ini?'. Lalu Saya katakan 'apa yang salah dengan itu?'” ujarnya.

Baca Juga: Dituduh Telah 'Dibeli' oleh Tiongkok, Tedros Adhanom Kecam Pompeo: Itu Salah dan Tidak Berdasar

Trump dikenal telah men-Tweet lebih dari 100 kali dalam sehari. Kadang-kadang dia selalu me-retweet akun yang dikenal karena menyebarkan teori konspirasi.

Dia mengakui selama wawancara hari Jumat, tidak terlalu memperhatikan akun siapa yang dia re-tweet unggahannya.

"Anda melihat sesuatu yang terlihat bagus dan Anda tidak memeriksanya," ujarnya.  

Tweet presiden pada bulan Mei, dia mengunggah cuitan lebih dari 100 kali.

Baca Juga: Tanggapi Kematian Editor Metro TV, Arif Suditomo: Polisi Bilang Kasus Sudah Alami Kemajuan

Sebagian besar retweet-nya berfokus pada klaim yang tidak berdasar tentang penyelidikan kolusi antara kampanyenya dan Rusia.

Sebelumnya, Trump menggunakan Twitter untuk memberikan pengaruh besar selama kampanye 2016 yang membuatnya memenangkan jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat.

Sejak mulai menjabat, ia tetap menjadi pengguna yang produktif, namun hal itu sering membuat dirinya kesulitan karena mempromosikan teori konspirasi konten rasis.

Baru-baru ini, presiden membagikan sebuah video yang memperlihatkan seorang pendukung meneriakkan 'kekuatan ras kulit putih' pada pengunjuk rasa di sebuah komunitas Florida.

Baca Juga: Memohon Ketulusan Tiongkok untuk Perbaiki Hubungan, India Nyatakan dengan Tegas Ingin Berdamai

"Terima kasih kepada orang-orang hebat di The Villages," kata presiden itu dalam sebuah post kepada para pengikut Twitter-nya. 

Video itu dihapus dari timeline-nya beberapa jam kemudian. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Gedung Putih mengklaim bahwa presiden tidak mendengar pernyataan yang ada di video itu.

Pihaknya menyebut bahwa yang Trump lihat dari video itu yakni antusiasme yang luar biasa dari para pendukungnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah