PR TASIKMALAYA - Lagu milik Linkin Park diketahui digunakan tim kampanye Donald Trump untuk Pilpres AS mendatang.
Diketahui, penggunaan lagu tersebut tak memiliki izin dari sang empunya, sehingga video kampanye tersebut telah dihapus pihak Twitter.
Lagu 'In The End' yang muncul di video kampanye Trump tersebut dihapus lantaran adanya keluhan hak cipta.
Baca Juga: Lakukan Pidato Pertama untuk Kampanye Presiden AS, Kanye West Berderai Air Mata Kisahkan Soal Aborsi
Iklan video kampanye tersebut awalnya diunggah oleh direktur media sosial Gedung Putih, Dan Scavino, kemudia di re-tweet oleh Trump.
"Linkin Park tidak akan mendukung Trump atau memberi wewenang kepada organisasinya untuk menggunakan musik kami. Pemberitahuan soal penghapusan telah dikeluarkan," tulis Linkin Park dalam akun Twitter resminya.
Linkin Park did not and does not endorse Trump, nor authorize his organization to use any of our music. A cease and desist has been issued.— LINKIN PARK (@linkinpark) July 19, 2020
Twitter mendapatkan pemberitahuan Akta Hak Cipta Millinium Digital dari Machine Shop Entertainment.
Baca Juga: Merasa Kecewa Gagal Majukan Purnomo di Pilkada, DPC PDI-P: Mau Tidak Mau Saya Harus Menangkan Gibran
Dikutip dari The Hollywood Reporter, suara Youth yang muncul dalam video kampanye tersebut mengatakan, ia tak setuju dengan tindakan tersebut karena tak ada izin.
Tak hanya itu, seminggu sebelum vokalis Linkin Park meninggal dunia, Chester Bennington sempat menyebut jika Trump merupakan ancaman terbesar rakyat Amerika.