Runtuhkan Pusat Karantina Covid-19 di Palestina, Israel Diduga Tengah Mencoba Sebarkan Virus Corona

- 22 Juli 2020, 07:30 WIB
Pasukan Israel pada hari Selasa, 21 Juli 2020 menghancurkan sebuah bangunan yang digunakan sebagai pusat karantina bagi orang-orang yang diduga tertular virus corona di kota Hebron, Tepi Barat yang berada di wilayah Palestina.*
Pasukan Israel pada hari Selasa, 21 Juli 2020 menghancurkan sebuah bangunan yang digunakan sebagai pusat karantina bagi orang-orang yang diduga tertular virus corona di kota Hebron, Tepi Barat yang berada di wilayah Palestina.* //Anadolu Agency

PR TASIKMALAYA - Pasukan Israel pada hari Selasa, 21 Juli 2020 menghancurkan sebuah bangunan yang digunakan sebagai pusat karantina bagi orang-orang yang diduga tertular virus corona di kota Hebron, Tepi Barat yang berada di wilayah Palestina.

Diketahui bahwa populasi yang ada di kota itu mayoritas adalah warga Palestina, meski ada sebagian pemukim Israel.

Penduduk setempat mengatakan pihak berwenang Israel mengklaim kurangnya izin bangunan pada gedung tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Tertindih oleh Jasad Editor Metro TV, Pisau beserta Sidik Jarinya Berhasil Diidentifikasi

"Pusat itu sedang dipersiapkan selama tiga bulan terakhir," ujar pemilik, Raed Meswada seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Anadolu Agency.

Tak hanya itu sang pemilik menduga bahwa Israel sedang berusaha untuk menyebarkan virus di kota tersebut.

"Pendudukan Israel sepertinya berusaha menyebarkan virus di kota," tambahnya.

Baca Juga: Kasus Kematian Editor Metro TV Tak Kunjung Usai, Polisi Ungkap Kendala Utama dalam Penyelidikan

Meswada mengatakan pembongkaran pusat itu adalah bukti bahwa pendudukan Israel tidak peduli dengan wabah virus corona yang hingga kini merebak ke penjuru dunia.

Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Selasa mengkonfirmasi dua kematian dan 400 kasus virus di Tepi Barat selama 24 jam terakhir, termasuk 119 infeksi di Hebron.

Hitungan di Tepi Barat dan Jalur Gaza sekarang mencapai 10.923, termasuk 67 kematian, pada Selasa 21 Juli 2020. 

Baca Juga: Melihat Gerak Gerik Aneh Kekasih Editor Metro TV di TKP, Warga: Dia Ketawa-Ketawa Gak Ada Sedihnya

Dalam kasus lain, buldoser Israel menghancurkan sebuah rumah di kota Salfit dengan klaim tidak memiliki izin bangunan.

Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, pada tahun 1967.

Israel mencoba untuk membenarkan pembongkaran rumah-rumah Palestina dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki izin membangun.

Meskipun faktanya bahwa Israel tidak memberikan izin seperti itu kepada Palestina.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x