Saat Petinggi Korut Nikmati Kemewahan, Rakyatnya Justru Hadapi Krisis Pangan dan Diimbau Makan Penyu

- 21 Juli 2020, 17:30 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa proyek Rumah Sakit Umum Pyongyang AFP / STR
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa proyek Rumah Sakit Umum Pyongyang AFP / STR /

PR TASIKMALAYA - Korea Utara dikabarkan telah mengalami krisis pangan.

Dalam hal ini, Warga Kim Jong Un yang kelaparan dipaksa untuk makan penyu dilanda kekurangan makanan.

Ilmuwan pemimpin Korea Utara juga telah memperkenalkan berbagai pil pelangsing dan ramuan untuk mengatasi obesitas dan mengurangi tekanan krisis pangan.

Baca Juga: Pengalaman Jokowi sebagai Presiden Dinilai Memudahkan Gibran untuk Melenggang Menjadi Wali Kota

Jutaan orang bertahan hidup di bawah garis batas karena sanksi PBB akibat dorongan diktator untuk senjata nuklir.

Perbatasan ditutup karena Covid-19 dan telah membuat kesulitan lebih memburuk.

Juru bicara pemerintah Naenara telah memberikan petunjuk kepada rakyatnya tentang apa yang seharusnya mereka makan di tengah kekurangan beras, jagung, buah, daging, dan ikan.

Baca Juga: Perutnya Kembang Kempis dan Haid dengan Normal, Seorang Ibu Melahirkan Bayi Usai Hamil Selama 1 Jam

"Sejak dulu, penyu telah digunakan dalam membuat masakan haute karena rasanya yang enak dan komponen nutrisi yang berlimpah," ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Sun. 

Ia menyebut penyu memiliki berbagai komponen nutrisi penting termasuk protein, asam amino esensial dan vitamin yang berkhasiat untuk menyembuhkan hepatitis, hipertensi dan penyakit lainnya.

Sementara darah dan tulangnya banyak digunakan sebagai bahan obat Koryo. Secara khusus, darahnya berkhasiat untuk diabetes dan anak-anak yang rentan sakit.

Baca Juga: Polisi Akui Telah Kantongi Aktor Pembunuh Editor Metro TV, Pelaku Kembali Diisukan Sudah Tertangkap

Reptil dapat disajikan mentah atau dibuat menjadi kaldu, sup atau bubur.

Situs resminya juga mendorong warga Korea Utara untuk berburu makanan - termasuk burung.

Rakyat juga direkomendasikan untuk mengonsumsi teh pelangsing yang dikembangkan oleh dokter pemerintah yang konon akan membuat pengguna merasa kenyang.

Namun hal ini akan menyebabkan penurunan berat badan 10 kg dalam 40 hari.

Baca Juga: Aturan 'Nyeleneh' Protokol Kesehatan di Kehidupan Malam Jepang

"Sekarang orang gemuk dapat mengurangi berat badan dengan mudah, sekali kerja keras bagi mereka untuk bertahan," kata penemu Ri Nam.

Sementara rakyatnya kelaparan dalam kemiskinan, penguasa Korea Utara justru menikmati kenikmatan yang luar biasa.

Mantan koki keluarga Kim, Kenji Fujimoto, mengklaim bahwa Kim Jong Un pernah membual bahwa dia telah mengonsumsi 10 botol Bordeaux selama makan.

Pemimpin tertinggi Korea itu dilaporkan jatuh cinta pada keju Emmental ketika belajar di Swiss saat remaja.

Baca Juga: Aturan 'Nyeleneh' Protokol Kesehatan di Kehidupan Malam Jepang

Sementara para pejabat dilaporkan membawa foie gras dan daging sapi Wagyu yang harganya bisa mencapai 240 pound per-steak, ke pertemuan istimewa dengan Presiden AS Donald Trump di Vietnam Februari lalu.

Cavier dan lobster juga dilaporkan selalu dikonsumsi Kim meskipun keduanya dilarang diimpor ke Korea Utara oleh PBB.

Penutupan perbatasan lima bulan dengan Tiongkok selama pandemi virus corona dilaporkan telah memperburuk gizi rakyat Korut.

"Semakin banyak keluarga yang makan hanya dua kali sehari, atau hanya makan jagung, dan beberapa lainnya kelaparan," kata PBB.

Baca Juga: Pilkada Tangerang Selatan 2020: Pertemukan Putri Ma'ruf Amin dengan Keponakan Prabowo Subianto

Elizabeth Byrs, juru bicara Program Pangan Dunia PBB mengatakan bahwa eekitar 10 juta penduduk Korea Utara (40 persen) dari populasinya menghadapi kekurangan gizi.

"Kerusakan jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak-anak serta ibu hamil dan menyusui terbukti," tambah Byrs.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah