Para Ilmuwan Peringatkan Kerusakan Otak Serius pada Pasien Covid-19 dengan Gejala Ringan

- 9 Juli 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi virus corona Covid-19 atau SARS-CoV-2. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona Covid-19 atau SARS-CoV-2. (Pixabay) /

"Dan jika dalam waktu satu tahun kita memiliki 10 juta orang yang pulih, dan orang-orang itu memiliki defisit kognitif, maka itu akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja dan kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Dalam studi UCL, yang diterbitkan dalam jurnal Brain pada hari Rabu 8 Juli 2020, sembilan pasien yang mengalami radang otak didiagnosis dengan kondisi langka yang disebut akut yang disebarluaskan ensefalomielitis (ADEM) dan lebih sering terlihat pada anak-anak dan dapat dipicu oleh infeksi virus.

Baca Juga: Tergiur oleh Sandwich, Seekor Burung Camar Serang Seorang Pria hingga Mulutnya Berlumuran Darah

Tim mengatakan biasanya akan melihat sekitar satu pasien dewasa dengan ADEM per bulan di klinik spesialis mereka di London, tetapi ini telah meningkat setidaknya satu minggu selama masa studi, sesuatu yang mereka gambarkan sebagai peningkatan yang mengkhawatirkan.

"Mengingat penyakit ini baru ada selama beberapa bulan, kita mungkin belum tahu apa yang bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang Covid-19. Dokter perlu mewaspadai kemungkinan efek neurologis, karena diagnosis dini dapat meningkatkan hasil pasien," kata Ross Paterson, yang turut memimpin penelitian ini.

Owen mengatakan bukti yang muncul menggarisbawahi perlunya penelitian besar dan terperinci dan pengumpulan data global untuk menilai seberapa umum komplikasi neurologis dan psikiatrik tersebut.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x