Tak Umumkan Korban Bentrokan secara Resmi, Tiongkok Diklaim Malu karena Itu Sebuah Penghinaan Negara

- 20 Juni 2020, 16:45 WIB
BENDERA Tiongkok.*
BENDERA Tiongkok.* /THOMAS PETER/REUTERS//THOMAS PETER/REUTERS

PR TASIKMALAYA - Pertempuran di perbatasan membuat 20 tentara India menjadi korban tewas akibat bentrokan dengan Tiongkok.

Namun hingga kini, Tiongkok masih belum mengonfirmasi korbannya yang tewas maupun terluka dalam pertempuran tersebut.

Sehari setelah pertempuran sengit antara tentara India dan tentara Tiongkok di Lembah Galwan, muncul kabar bahwa tentara Tiongkok telah kehilangan 35 tentaranya dalam bentrokan tersebut.

Baca Juga: Berlangsung Dramatis, Gerhana Matahari 'Cincin Api' yang Langka akan Meredupkan Asia dan Afrika

Bahkan dikabarkan, seorang perwira senior Tiongkok berpangkat kolonel tewas terbunuh.

Mengutip Republicworld.com, intel Amerika Serikat (AS) percaya bahwa 35 Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) tewas dalam pertempuran melawan India.

Namun hingga kini, Tiongkok masih bungkam belum melaporkan korban dari pertempuran itu secara resmi.

Kepala Redaksi Juru Bicara Tiongkok Global Times mengatakan bahwa pemerintahan Xi Jinping tidak akan melaporkan korban tewas untuk menghindari perbandingan jumlah korban di kedua sisi.

Baca Juga: Memohon Bantuan dan Perhatian Internasional, Taiwan: Tiongkok itu Tukang 'Bully'

Sementara berdasarkan jumlah tentara Tiongkok yang dievakuasi di lokasi dengan tandu, diperkirakan korban dari pihak Tiongkok mencapai lebih dari 40 jiwa.

Sebagian beranggapan bahwa Tiongkok sengaja tidak mengumumkan korban karena korban berjatuhan dianggap sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.

Artikel ini pernah tayang di PortalSurabaya.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Pemimpin China Xi Jiping Malu, Tentaranya Babak Belur Dihajar Tentara India di Lembah Galwan.

Pihak India menyalahkan Beijing yang memicu bentrokan berdarah tersebut, hal ini disebabkan karena pihak Tiongkok secara sepihak mengubah status quo di sana.

Baca Juga: Picu Ketegangan dengan Korsel, Korea Utara Hanya Ingin Merebut Perhatian AS

Kedua negara kini saling tuduh soal provokator bentrokan berdarah tersebut.

Bentrokan itu terjadi tepat ketika pasukan Tiongkok bersiap-siap untuk pindah dari satu lokasi berdasarkan kesepakatan yang merupakan bagian dari pembicaraan baru-baru ini antara kedua pihak untuk meredakan ketegangan.

Tiba tiba seorang Kolonel tentara Tiongkok dilaporkan menyerang dengan batu ke arah tentara India, hal itu kemudian memicu aksi balasan dari tentara India.

Baca Juga: Miliki Kekuatan Global, G7 Desak Tiongkok untuk Mempertimbangkan Undang-Undang Keamanan Hong Kong

Hal itu lantas menyebabkan pertempuran tak bersenjata selama beberapa jam.

Sementara itu, pihak Beijing dalam sebuah pernyataan agresif, menuduh India menyeberangi perbatasan dan "menyerang personil Tiongkok".*** (Argo Santoso)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x