Israel dan Lebanon Saling Kerahkan Kekuatan, Tentara Indonesia Berhasil Hadang Tank Merkava Israel

- 20 Juni 2020, 12:06 WIB
DOKUMENTASI - Sejumlah prajurit TNI mengikuti gelar personel dan perlengkapan Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) dan staf militer Unifil di lapangan Canti Dharma, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).*
DOKUMENTASI - Sejumlah prajurit TNI mengikuti gelar personel dan perlengkapan Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) dan staf militer Unifil di lapangan Canti Dharma, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).* //ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.

PR TASIKMALAYA - Sebuah video yang disiarkan Lebanese Army memperlihatkan sejumlah prajurit TNI dengan tenang menghadang Tank Merkava Israel yanbg menerobos pagar pembatas kedua negara di 'Blue Line'.

Diyakini pagar itu merupakan batas kedua negara yang terletak di wilayah Adisa, bagian selatan Lebanon.

Kawasan ini memiliki panjang sekitar 400 kilometer yang dijaga oleh pasukan perdamaian dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Mengaku Anggota BNN, Seorang Pemuda Tiduri dan Curi Uang PSK

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, TNI yang berjaga di 'Blue Line' itu sebanyak satu kompi.

"Jadi, dibagi-bagi. Ada yang dari Spanyol, negara lain juga, untuk mengamankan 'Blue Line' itu," ujar Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan yang membenarkan kejadian tersebut.

Penghadangan, dimulai dari masuknya Tank Merkava milik Israel Defence Forces (IDF) di wilayah 'Blue Line'.

Tank itu sempat meninggalkan lokasi, namun kembali lagi dengan kekuatan lebih besar untuk melakukan manuver latihan dengan pasukan daratnya di lokasi.

Baca Juga: Tunjukan Statistik yang Naik Turun, Ridwan Kamil Beri Sebaran Angka Covid-19 Tertinggi di Jabar

Di sisi lain, tembakan pasukan Lebanon bersenjatakan 16 pucuk senapan M16 tiba di lokasi, dan bergabung dengan pasukan patroli yang memantau sejak awal.

Kemudian kejadian itu terdengar oleh petugas PBB Indonesia, dan pasukan pun dikerahkan ke lokasi sebanyak 23 orang.

Tim yang dipimpin oleh Mayor Inf Handi Wibowo selaku komandan Kompi Alfa menempatlkan diri di antara pasukan IDF dan LAF.

Mereka mengibarkan bendera UN dan mengimbau agar tidak terjadi konfrontasi antarkedua angkatan bersenjata.

Baca Juga: Sosok Cindy Menjadi Viral, Seorang Driver Ojol Ceritakan Kisah Membawa Penumpang 'Hantu'

Tank Merkava itu akhirnya meninggalkan lokasi, diikuti oleh IDGF dan LAF.

"Tidak ada letusan, tapi mereka sudah saling mengerahkan kekuatan. Israel menambah kekuatan, terus Lebanon juga menambah kekuatan," ujar Victor.

Menurutnya, TNI itu telah diberikan pelatihan khusus sebelum menjalankan misi, termasuk di Lebanon.

"Jadi, selama lebih kurang 30 hari sebelum mereka berangkat misi, kita latihkan bagaimana bertindak di 'Blue Line', bagaimana bertindak di 'homebase', semua kita latihkan kepada mereka sesuai dengan SOP yang dikeluarkan PBB," ujar Victor.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Informasi, Benarkah Mata Pelajaran Agama akan Dilebur dengan PPKN?

Selain itu pasukan prajurit juga sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Itu semuanya prosedurnya sesuai dengan SOP yang dikeluarkan PBB. Itu yang kita latihkan di PMPP TNI," ujarnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x