Ketegangan Semakin Serius, Korea Selatan dan Korea Utara Siap Adu Kekuatan Militer Masing-masing

- 19 Juni 2020, 17:40 WIB
ILUSTRASI militer Korea Selatan.*
ILUSTRASI militer Korea Selatan.* /National Interest/

PR TASIKMALAYA - Pimpinan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Korea Selatan meminta pasukan untuk mempertahankan postur militer yang kuat untuk menangani situasi keamanan serius yang negara itu hadapi dari Korea Utara.

Kepala Staf Angkatan Darat Korea Selatan Jenderal Suh Wook dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Boo Suk-jong, pada Kamis, 18 Juni 2020, memimpin pertemuan dan memerintahkan unit garis depan untuk sepenuhnya siap untuk setiap perkembangan yang mungkin timbul.

Ketegangan antar-Korea telah mencapai tingkat yang tinggi ketika Korea Utara mengancam akan menggagalkan semua proyek bersama Korea Selatan dan melancarkan aksi militer terhadap apa yang mereka sebut musuh.

Baca Juga: Satelit Menangkap Gambar Lokasi Pertempuran Berdarah tempat Pecahnya Bentrokan India dan Tiongkok

Pada Selasa, 16 Juni 2020, Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kota perbatasan Kaesong.

Kantor tersebut merupakan simbol rekonsiliasi dan pencapaian Deklarasi Panmunjom oleh Presiden Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 2018.

"Lonjakan baru-baru ini dalam ketegangan militer telah memperjelas pentingnya kesiapan dan disiplin tingkat tinggi selama masa-masa serius," kata Jenderal Suh Wook kepada semua jenderal Angkatan Darat yang memimpin pasukan, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agency.

Baca Juga: Unggul dalam Sektor Ruang Angkasa, Pentagon Sebut 2 Negara yang Menjadi Ancaman Terbesar AS

Sikap yang sama juga digaungkan oleh Laksamana Boo Suk-jong, ia mengatakan para personel Angkatan Laut Korea Selatan harus siap secara mental untuk bertahan dengan keyakinan kuat bahwa mereka dapat memenangkan setiap pertempuran.

Boo menyatakan, semua harus siap untuk merespon dengan cepat dan tegas terhadap segala ancaman.

"Setiap komandan harus siap dan perlu memeriksa kesiapan unit di bawahnya," ujarnya.

Baca Juga: Pakar Sebut Pertempuran Tiongkok dengan Negara Lain Hanya untuk Alihkan Perhatian Dunia dari Corona

Sementara militer Korea Utara menyatakan, mereka berencana mengirim pasukan ke kompleks industri bersama yang sekarang tutup di kota perbatasan Kaesong dan zona pariwisata Gunung Kumgang di pantai Timur.

Korea Utara juga menyebutkan, akan memulihkan pos-pos penjagaan yang dihapus dari Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua pihak, dan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di dekat perbatasan antar-Korea.

Menurut sumber-sumber militer Korea Selatan kepada Yonhap, beberapa tentara Korea Utara terlihat sedang dikirim ke pos-pos penjagaan yang kosong di dalam zona penyangga tersebut mulai Rabu, 17 Juni 2020 malam.

Baca Juga: Diterjang Arus Banjir, Jembatan Sungai Cimedang Tasikmalaya Terbelah Jadi Dua

Sementara itu, militer Korea Utara disebut lebih unggul dari Korea Selatan di mana terdapat 1,19 juta tentara aktif dan 600.000 tentara cadangan, di mana Korea Selatan hanya memiliki 625.000 tentara aktif dengan 3,1 juta tentara cadangan.

Tak hanya itu, perlengkapan militer Korea Utara juga disebut lebih siap dibandingkan Korea Selatan, di mana Korut memiliki sekitar 30-40 hulu ledak nuklir, sedangkan negara yang dipimpin Moon Jae-in tak memilikinya sama sekali.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Yonhap News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x