PR TASIKMALAYA – Kini populasi dunia telah mencapai angka 7,9 juta miliar orang dan diprediksikan akan terus meningkat sebesar 1% setiap dekadenya hingga 2050.
Pertumbuhan tingkat populasi ini bermakna bahwa ada lebih banyak mulut yang harus diberi makan.
Namun, cara kita makan telah berubah secara drastis dalam beberapa tahun, sejalan dengan peningkatan populasi secara intensif.
Menurut The United Nations Committee on World Food Security (CFS) menjelaskan ketahanan pangan sebagai semua orang pada setiap waktu, secara fisik, sosial dan ekonomi dapat mengakses keamanan nutrisi pada preferensi makanannya terkait dengan peningkatan populasi ini.
Baca Juga: Tes IQ: Makin Dilihat Makin Puyeng! Ada 3 Perbedaan Di Gambar Ini, Bisakah Anda Menemukannya?
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Earth.org, memiliki akses yang memadai terhadap makanan adalah kebutuhan dasar manusia.
Sementara itu, diketahui sekitar ratusan juta orang menderita kelaparan dengan perkiraan 25.000 meninggal karena kelaparan setiap harinya.
Sekitar 854 juta orang juga kurang mendapatkan makanan.
Pandemi Covid-19 pun telah berdampak pada ketahanan pangan di seluruh dunia.
Hal ini meningkatkan level kelaparan global dengan perkiraan 118 juta orang pada tahun 2020. Ini merupakan angka tertinggi sejak 2006.