Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi di Pasar Tiongkok, Para Ahli Pertanyakan Salmon Jadi Pembawa Wabah

- 15 Juni 2020, 14:20 WIB
TIONGKOK.*
TIONGKOK.* /AFP

PR TASIKMALAYA - Pasar grosir sayuran terbesar di Beijing, pasar Xinfadi, ditutup pada hari Sabtu setelah enam infeksi COVID-19 domestik baru dan 45 kasus tanpa gejala dilaporkan.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs CGTN, virus corona baru itu terdeteksi pada beberapa peralatan penjual.

Menurut pejabat kesehatan setempat, virus itu ditemukan di papan pemotong yang digunakan oleh penjual salmon impor, memicu spekulasi 'apakah ikan dapat menyebarkan virus'.

Baca Juga: Studi Genetik Ungkap Pasien Covid-19 Bergolongan Darah A Lebih Berisiko Alami Gagal Napas

Kepala Epidemiolog CCDC Wu Zunyou sebelumnya mengatakan bahwa habitat alami ikan tidak akan tertular virus corona.

Namun ia mengatakan bahwa ikan tersebut bisa tertular dari para pekerja penangkapan atauy pengiriman.

Tiongkok mengimpor 80.000 ton salmon dingin dan beku setiap tahun dari Chile, Norwegia, Kepulauan Faeroe, Australia, dan Kanada.

Wu tidak bisa menyimpulkan salmon sebagai inang dari virus corona apalagi kalau hanya mendeteksinya dari papan pemotongan ikan di pasar Induk Xifandi.

Baca Juga: Kerap Dijadikan Objek Wisata, Masjid di Beijing Dibuka Kembali untuk Awali Tanda New Normal

"Saat ini, sulit untuk menentukan sumber infeksi di pasar," ujar Wu Zunyou.

"Kami tidak dapat menyimpulkan bahwa salmon adalah sumber infeksi hanya karena virus baru terdeteksi pada talenan penjual," kata ahli tersebut.

Ia menambahkan bahwa talenan dapat terkontaminasi oleh pemilik atau tamu yang terinfeksi, atau produk lain yang membawa virus.

Target yang dikenai virus corona sebagian besar adalah mamalia. Hampir tidak mungkin bagi salmon untuk terinfeksi COVID-19.

Baca Juga: Dibiarkan Selama Tiga Bulan, Tiang Kabel Rusak Milik Perusahaan Telekomunikasi Halangi Jalan

Demikian disampaikan Cheng Gong, ahli virus di Universitas Tsinghua.

"Virus harus bergantung pada reseptor virus pada permukaan sel inang untuk menginfeksi sel. Tanpa reseptor tertentu mereka tidak dapat masuk ke dalam sel dengan sukses," ujar Cheng.

"Semua bukti yang diketahui sejauh ini menunjukkan bahwa reseptor semacam ini hanya ada pada mamalia, bukan ikan," tambahnya lagi.

Namun ia menambahkan agar masyarakat tak panik ddengan dijadikannya pasar Xifandi sebagai klaster baru penyebaran Covid-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah