Swiss Didesak untuk Ekstradisi 'Kekasih' Vladimir Putin, 50.000 Petisi Sudah Ditandatangan

- 22 Maret 2022, 06:56 WIB
Negara Swiss didesak untuk mengekstradisi 'kekasih' Vladimir Putin yang bernama Alina Kabaeva baru-baru ini.
Negara Swiss didesak untuk mengekstradisi 'kekasih' Vladimir Putin yang bernama Alina Kabaeva baru-baru ini. /Kremlin.ru

PR TASIKMALAYA - Negara Swiss kabarnya didesak untuk ekstradisi 'kekasih' Vladimir Putin, Alina Kabaeva.

Beberapa menyebutkan bahwa Alina Kabaeva yang diduga kekasih Vladimir Putin itu tinggal di kediaman mewah di Swiss.

Desakan ekstradisi Alina Kabaeva dari Swiss itu datang dari penentang Vladimir Putin yang membuat sebuah petisi.

Penentang Vladimir Putin di Ukraina, Rusia, dan Belarusia bersatu dengan menentang petisi menuntut Swiss mengusir sang 'kekasih', Alina Kabaeva.

Baca Juga: Tes IQ: Uji Kualitas Otak Anda dengan Temukan Jumlah Segitiga yang Tepat

Petisi itu muncul di tengah laporan bahwa Alina Kabaeva dikirim ke sebuah vila pribadi Swiss awal bulan ini, di tengah invasi ke Ukraina.

"Sudah waktunya Anda menyatukan kembali Eva Braun dengan Fuhrer-nya," bunyi sebuah petisi.

"Meskipun perang saat ini, Swiss terus menjadi tuan rumah kaki tangan rezim Putin," bunyi komentar petisi lainnya.

Dunia Barat sejauh ini belum memberikan sanksi kepada Kabaeva.

Baca Juga: One Piece Akan Umumkan 4 Hal Penting di Akhir Maret Ini, Simak Penjelasannya

Kabarnya, Kabaeva merupakan dewan direksi di National Media Group, sebuah raksasa TV dan surat kabar yang patuh pada Kremlin.

Diperkirakan Kabaeva menerima gaji sebesar 8 juta Poundsterling atau setara Rp151.237.200.000 setahun.

Pasangan itu telah berfoto bersama pada beberapa kesempatan. 

Penyelidikan oleh Yayasan Anti-Korupsi, Alexei Navalny, yang merupakan oposisi Putin mengatakan bahwa beberapa oligarki Rusia secara misterius telah memberikan hadiah properti, uang, dan aset lainnya kepada keluarga Kabaeva.

Baca Juga: Tes Psikologi: Mampu Temukan Ikan yang Berbeda dalam Gambar? Cek Ketajaman Mata Kamu

Mantan pesenam ini jarang terlihat di depan umum, tetapi dia sempat tertangkap kamera sedang menari di turnamen senam ritmik 'Divine Grace' di Moskow, Desember tahun lalu.

"Kami, warga Rusia, Belarusia dan Ukraina, yang saat ini sedang mengalami penderitaan yang luar biasa, bersatu untuk memohon kepada pihak berwenang Swiss," bunyi petisi yang diunggah di situs change.org dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail pada 21 Maret 2022.

Petisi itu sudah ditandatangani sebanyak 55.000.

Sejauh ini, belum ada bukti yang valid bahwa Kabaeva, mantan anggota parlemen pro-Putin, bersembunyi di Swiss, di mana dia diperkirakan telah melahirkan anak-anak Putin.

Baca Juga: Lirik Lagu In My Dreams - Red Velvet Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

Laporan terpisah menunjukkan bahwa Kabaeva tidak berada di Swiss tapi bungker bawah tanah berteknologi tinggi di Pegunungan Altai di Siberia.

Ilmuwan politik Valery Solovey mengatakan bahwa tempat tersebut adalah kota bawah tanah.

"Saya harap ini berarti sesuatu bagi Anda? Bahwa Presiden mengirim keluarganya ke bungker ini?" tanya Solovey.

Sebelumnya Kabaeva sempat membuat pernyataan terkait tim Rusia yang dicegah untuk tampil di Paralimpiade Beijing sehubungan perang di Ukraina.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Tempat Favoritmu, Ungkap Banyak Hal Tentang Karakter Dirimu yang Sebenarnya

"Tidak pernah ada yang lebih memalukan dalam sejarah olahraga dunia," kata Kabaeva.

Kabaeva merasa heran mengapa negara lain yang terlibat dalam konflik di negara lain tidak diberikan sanksi.

"Mereka tidak khawatir dan tidak menghapus dari persaingan negara mana pun yang berpartisipasi dalam penghancuran ratusan ribu warga sipil di Yugoslavia, Irak, Libya, dan Suriah," lanjutnya.

Kemudian ketika Rusia masuk dalam konflik di Donbas dan Luhansk, banyak orang yang memprotesnya.

Baca Juga: Tes IQ: Uji Kecerdasan, Coba Pecahkan 3 Teka-teki Logika Matematika Anak SD, Orang Dewasa Juga Bisa Bingung

"Tetapi para pejabat olahraga sangat marah ketika Rusia memutuskan untuk melindungi Donbas dan Luhansk dari Nazi," ungkapnya.

Diketahui, desas-desus yang mengaitkannya dengan Putin muncul pada 2008 ketika Kabaeva menjadi anggota parlemen pro-Kremlin.

Tabloid Express Gazeta menceritakan pada bulan Mei ketika dia masih tidak terlihat.

"Setelah laporan melahirkan (kembar), tidak ada yang terdengar tentang Kabaeva, seolah-olah dia menghilang," katanya.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Tentara Rusia yang Tertangkap di Ukraina Sebut Vladimir Putin Pembohong dan Penipu

Saat itu, Kabaeva tidak muncul di ruang publik sebagaimana mestinya.

"Alina tidak memberikan wawancara atau menghadiri acara sosial atau berpartisipasi dalam program TV apa pun," lanjutnya.

Hingga kini, orang-orang masih menerka-nerka bagaimana hubungan Alina Kabaeva dan Vladimir Putin.

"Orang hanya bisa menebak apa yang terjadi dalam kehidupan pribadinya," pungkasnya.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah