"Tetapi para pejabat olahraga sangat marah ketika Rusia memutuskan untuk melindungi Donbas dan Luhansk dari Nazi," ungkapnya.
Diketahui, desas-desus yang mengaitkannya dengan Putin muncul pada 2008 ketika Kabaeva menjadi anggota parlemen pro-Kremlin.
Tabloid Express Gazeta menceritakan pada bulan Mei ketika dia masih tidak terlihat.
"Setelah laporan melahirkan (kembar), tidak ada yang terdengar tentang Kabaeva, seolah-olah dia menghilang," katanya.
Saat itu, Kabaeva tidak muncul di ruang publik sebagaimana mestinya.
"Alina tidak memberikan wawancara atau menghadiri acara sosial atau berpartisipasi dalam program TV apa pun," lanjutnya.
Hingga kini, orang-orang masih menerka-nerka bagaimana hubungan Alina Kabaeva dan Vladimir Putin.
"Orang hanya bisa menebak apa yang terjadi dalam kehidupan pribadinya," pungkasnya.***