Kecewa pada Pemerintah dalam Tangani Covid-19, Warga Brasil Buat 'Kuburan' Massal di Sebuah Pantai

- 13 Juni 2020, 12:00 WIB
WARGA Rio de Janeiro membuat makam-makam buatan di sepanjang pantai untuk protes terhadap pemerintah brazil yang tak becus tangani Covid-19.*
WARGA Rio de Janeiro membuat makam-makam buatan di sepanjang pantai untuk protes terhadap pemerintah brazil yang tak becus tangani Covid-19.* //Reuters

PR TASIKMALAYA - Kasus kematian Virus Corona di Negara Brasil sudah mencapai angka lebih dari 41.000.

Sebagai penghormatan, Warga Brasil menggali 100 kuburan dan menempelkan salib hitam di pasir pantai Copacabana Rio pada hari Kamis, 11 Juni 2020.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, hal itu juga dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap tanggapan ambigu dari pemerintah mereka dalam menghadapi pandemi virus corona yang sedang terjadi di Brasil.

Baca Juga: Pesantren di Jabar akan Mulai Dibuka Lagi di Tengah Pandemi, Ridwan Kamil Tegaskan Beberapa Syarat

Kuburan digali di pantai di seberang Hotel Copacabana yang mewah sebagai sebuah protes yang dilakukan oleh organisasi non-pemerintah Rio de Paz.

Brasil telah menjadi pusat utama pandemi virus corona, dengan 41.901 kematian dan lebih dari 820.000 kasus yang dikonfirmasi pada hari Sabtu 13 Juni 2020.

Negara Brasil telah menjadi negara kedua terburuk kasus Covid-19 di dunia setelah Amerika Serikat.

Presiden Jair Bolsonaro telah meremehkan gravitasi pandemi dan mendorong pemerintah daerah untuk mengangkat langkah-langkah karantina.

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Kota Tasikmalaya Putuskan Perpanjangan PSBB ke Tahap IV

"Presiden belum menyadari bahwa ini adalah salah satu krisis paling dramatis dalam sejarah Brasil," kata penyelenggara aksi menggali Antonio Carlos Costa, yang mengkritik Bolsonaro karena tidak menunjukkan solidaritas terhadap penderitaan warga.

"Keluarga berkabung ribuan orang mati, dan ada pengangguran serta warga kelaparan," tambahnya.

Namun meski begitu, tak semua orang setuju dengan protes tersebut.

Seorang lelaki yang marah menarik salib yang telah ditancapkan, berteriak-teriak menentang penghargaan simbolis.

Baca Juga: Masih Banyak Daerah dengan Status Zona Kuning Covid-19, PSBB di Jawa Barat akan Tetap Diperpanjang

Seorang pria lain, yang putranya meninggal karena COVID-19, berkeliling mengganti salib yang jatuh.

"Ini benar-benar tragedi," kata orang yang lalu-lalang, Marcia Lucia Dias.

“Sangat menakutkan melihat salib. Tetapi ini benar-benar terjadi. Otoritas kami bertentangan dengan diri mereka sendiri dan kami tidak tahu harus berbuat apa,” tambhanya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x